NOVA.id - Nama Novita Kurnia Putri (25) kini sedang viral di medsos.
Novita Kurnia Putri merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban tewas setelah diberondong ratusan tembakan di Texas, Amerika Serikat (AS).
Siapa sosok Novita Kurnia Putri?
Novita merupakan WNI asal Banyumanik Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ia menjadi korban tewas, ditembak dua remaja laki-laki asal San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Novita akan dimakamkan di Indonesia di kampung halamannya di Semarang.
Keluarga Berharap Jenazah Dipulangkan ke Indonesia
Keluarga Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Novita Kurnia Putri (NKP) korban penembakan salah sasaran di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, meminta jenazah yang bersangkutan dipulangkan ke tanah air.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemlu) Teuku Faizasyah mengatakan pihak keluarga telah menghubungi KJRI Houston untuk membicarakan hal tersebut.
Baca Juga: Blak-blakan, Denise Chariesta Pamerkan Bukti Chat dengan Pria Inisial R
Peristiwa nahas itu diketahui terjadi di rumah korban pada 5 Oktober 2022.
“Kalau dari saya informasinya sebatas pihak keluarga sudah menghubungi pihak KJRI Houston terkait harapan pemulangan jenazah. KJRI telah membicarakan dengan otoritas setempat terkait keterangan kematian dan lainnya," kata Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (10/10/2022).
Berikut kronologi penembakan Novita:
Novita Kurnia Putri (NKP), usia 25 tahun, seorang perempuan muda berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) tewas diberondong tembakan oleh dua remaja laki-laki di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Novita tewas di lokasi kejadian setelah diberondong lebih dari 100 peluru ke arah rumahnya saat dirinya sedang mengetik di laptop dalam rumahnya di West Bexar County, San Antonio, Texas, Amerika Serikat, pada Rabu 5 Oktober dinihari.
Novita menjadi korban penembakan salah sasaran.
Pasalnya, dua remaja laki-laki itu sebelumnya menyasar tetangga rumah Novita.
WNI yang akrab dipanggil Novita Brazil itu sebagaimana dilansir dari NBC News, tertembak beberapa kali di bagian wajahnya.
Kedua pelaku telah ditangkap dan diamankan pihak kepolisian setempat, yakni deputi Texas.
Korban wanita lainnya berusia 41 tahun yang tengah menyewa rumah tak jauh dari lokasi, dirawat di ruang darurat rumah sakit setempat.
Petugas kepolisian tiba beberapa saat setelah tembakan senjata otomatis terdengar di sekitar kawasan Bexar County.
Mereka melihat sebuah mobil sedan putih mengebut meninggalkan lokasi.
Setelah pengejaran dilakukan dibantu helikopter polisi, kedua pelaku tertangkap di jalan bebas hambatan 151 dan Acme Road.
Dua remaja berusia 14 dan 15 tahun pun ditangkap.
Baca Juga: Bukti CCTV, Kakak Rizky Billar Ungkap Kondisi Lesti Kejora Setelah Dugaan KDRT: Dia Baik-Baik Saja
‘’Kini pelaku kriminal mudah mendapatkan senjata,’’ tutur Salazar, sherif dari Bexar County Texas.
Ia tidak menjelaskan nama kedua tersangka pelaku.
Melalui konferensi pers terbaru pada Sabtu malam waktu setempat, Salazar mengatakan kedua remaja itu didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan menggunakan senjata mematikan.
Kedua remaja yang ditahan di Bexar County Juvenile Detention Center, dikenai dua tuduhan, yakni pembunuhan dan penyerangan berat dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup.
"Saya tidak melihat penyesalan apapun dari gelagat dan ekspresi mereka" kata sheriff tentang para tersangka,” seperti dilansir NBC News.
“(Para remaja itu) datang ke lokasi ini dan melakukan penembakan sambil berkendara, lalu menghantam rumah yang salah,” ucapnya lagi.
Rumah di samping kediaman Novita diduga kuat menjadi target yang dituju kedua pelaku.
Selama penembakan, tiga remaja dari rumah tetangga, bersenjatakan pistol dan AR-15 sempat menembak balik ke arah pelaku.
Mereka keluar dari rumah samping kediaman korban Novita, dan menembaki sekitar lingkungan tempat tinggal di Texas untuk menargetkan kedua tersangka.
Remaja yang berusia masing-masing 17, 15, dan 14 tahun itu akhirnya ikut ditangkap pada Jumat, 7 Oktober.
Koordinator Fungsi Pensosbud, Konsulat Jenderal RI Houston, Texas, Mohamad Kamal, mengatakan KJRI telah menangani kasus tewasnya Novita Kurnia Putri.
"Peristiwa tersebut terjadi pada 5 Oktober 2022 di San Antonio, Texas, kurang lebih 3 jam dari tempat saya berada di Houston, dan yang menjadi korban WNI atas nama Novita Kurnia Putri (NKP).
Pihak KJRI Houston setelah mendapatkan laporan tersebut langsung menuju ke TKP dan telah bertemu dengan suami korban WN Amerika," kata Kamal kepada wartawan, Minggu (9/10/2022).
Kamal mengatakan Novita menjadi korban penembakan salah sasaran.
Pelaku diketahui adalah remaja yang sedang melakukan pencurian mobil di sekitar lokasi kejadian.
"Kami juga sudah bertemu dengan aparat keamanan untuk mendapatkan keterangan peristiwa tersebut.
Menurut polisi NKP menjadi korban peristiwa penembakan salah sasaran yang dilakukan oleh remaja umur belasan tahun dengan senjata otomatis yang sebelumnya melakukan pencurian mobil," ujarnya,
Kamal mengatakan saat ini KRJI Houston sedang melakukan upaya pemulangan terhadap jenazah korban.
Dia menyebut keluarga korban meminta agar jenazah dibawa ke Tanah Air.
"Saat ini KJRI Houston sedang berusaha membantu untuk bisa memulangkan jenazah NKP ke Indonesia sesuai permintaan pihak keluarga di Indonesia. Untuk mempercepat proses pemulangan jenazah tersebut, Konjen RI Houston juga sudah bertemu dengan Secretary of State di Austin, Texas, untuk mempercepat proses administrasi pemulangan jenazah NKP," kata dia.
Lebih lanjut, Kamal mengatakan polisi setempat telah berhasil menangkap pelaku yang berjumlah 2 orang. Pelaku adalah remaja 14 dan 15 tahun.
"Info dari Kepolisian, pelaku ditangkap tidak lama setelah peristiwa tersebut. Penangkapan pelaku dilakukan pengejaran dengan mobil dan helikopter. Pelaku 2 orang usia 14 dan 15 tahun dan mereka akan dikenakan 2 tuduhan yaitu pembunuhan dan penyerangan berat dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup," ujar Kamal.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Sosok Novita Kurnia, WNI Asal Semarang yang Jadi Korban Tewas Penembakan di Texas Amerika Serikat
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR