NOVA.id - Duh, baru juga pandemi turun, kini harus urut kepala lagi karena adanya ataman resesi jilid dua.
Ya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan dunia akan masuk dalam resesi tahun depan—yang mana tinggal dua bulan lagi.
Menurut Maychelie Vincent Liyanto, CFP., Financial Planner dari Finante.id, ancaman resesi di tahun depan kurang lebih akan sama dengan tiga tahun lalu.
Rentetan masalah ekonomi akibat kenaikan suku bunga bank-bank dunia akan membuat efek domino yang kencang.
Mulai dari naiknya harga barang-barang pokok, penurunan daya beli, inflasi meningkat, daya tukar rupiah melemah, hingga kemungkinan adanya PHK massal.
Ngeri membayangkannya, bisa-bisa dapur jadi sulit ngebul lagi karena melambatnya ekonomi.
Agar tidak kejadian, yuk selamatkan diri dengan melakukan persiapan hadapi resesi 2023.
Bila keuangan sudah siap, kita bisa mulai melirik investasi.
Nah, seperti apa persiapannya dan bagaimana investasi yang tepat?
Baca Juga: Sambut Resesi Tahun Depan, Zodiak Ini Paling Bijak dan Pintar Atur Uang
Selamat dengan Investasi Ini
Nyatanya selama dunia mengalami resesi ekonomi global, belum pernah ada hasil yang mengatakan bahwa investasi itu tidak berguna.
Investasi justru sangat berguna mengamankan keuangan kita di masa depan.
Apalagi di masa-masa genting seperti resesi.
“Kalau dibilang investasi adalah hal yang baik untuk menghadapi resesi, ya tepat memang. Tapi dengan pendekatan yang memang sudah kita pelajari dulu. Khususnya bagi personal seperti karyawan, ibu rumah tangga, dan lainnya dalam hal perencanaan uang pribadi itu tetap harus direncanakan dan dipelajari terlebih dahulu,” jelas perencana keuangan yang sering disapa Ko Vincent ini.
Jadi investasi memang bisa bantu menyelamatkan dapur kita saat resesi asal dilakukan pakai persiapan.
Apa saja persiapannya?
Pertama, kalau kita bicara tentang resesi, otomatis ada baiknya kita menghindarkan utang konsumtif. Jika masih punya utang, baiknya dilunasi dulu, ya.
Kedua, pastikan kita memiliki dana darurat yang cukup.
Baca Juga: Ancaman Resesi 2023, Ahli Bagikan Tips agar Pintar Atur Uang
Ada 6 kali penghasilan per bulan untuk lajang, 9 kali untuk yang sudah menikah tanpa tanggungan, dan 12 kali untuk yang sudah menikah dengan ada tanggungan (anak atau orangtua).
Ketiga, barulah kita melangkah lakukan investasi.
Nah, menurut Vincent, untuk hadapi resesi, investasi yang baik adalah investasi pada instrumen safe haven.
Apa itu?
“Instrumen yang secara sejarahnya itu terbukti tepat menghadapi gejolak ekonomi. Contohnya adalah emas, deposito (karena bunganya jelas pasti akan dibayar). Bisa juga surat utang negara seperti ORI atau sukuk, dan sebagainya. Karena yang menjaminkan negara, selama negaranya tetap survive atau tidak bangkrut pasti investasi kita tetap akan terjamin,” jelasnya pada NOVA.
Nah, kalau Sahabat NOVA profil risikonya agresif, investasi saham pun masih diperbolehkan, kok.
Hanya saja berinvestasilah pada saham-saham yang memiliki label blue chip atau saham-saham yang secara sektor industri memiliki ketahanan terhadap resesi ekonomi.
Misalnya saham-saham atas perusahaan consumer goods, industri kesehatan seperti rumah sakit, perusahaan di sektor energi terbaru, dan perbankan.
Di sisi lain, agaknya tahun depan investasi di bidang properti sedang menurun.
Jadi, perlu dipikir berkali-kali untuk menggelontorkan uang di sini.
“Idealnya pemilihan instrumen yang tepat menentukan keberhasilan investasinya. Jadi jangan sampai investasinya hanya didasarkan pada spekulatif yang hanya menginginkan return atau imbal hasil yang tinggi,” tegas pemilik akun @mvincentliyanto ini.
Jadi siap hadapi resesi 2023?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR