Jika Sahabat NOVA adalah korban KDRT, ingatlah bahwa meninggalkan pelaku bukanlah tanda kelemahan.
Sebaliknya, ini adalah tanda kekuatan yang menunjukkan bahwa seseorang cukup kuat untuk memutuskan siklus dan mencari kehidupan yang lebih baik.
2. Merasa bertanggung jawab
Beberapa korban KDRT berpendapat bahwa mereka mungkin melakukan sesuatu yang memcicu kekerasan dari pelaku.
Sehingga mereka masih merasa bertanggung jawab atas insiden ini.
Pelaku kekerasan biasanya memberi tahu korbannya bahwa tindakan mereka membuat dirinya marah.
Ingatlah bahwa tak satu pun dari pemikiran ini menjadi alasan untuk melakukan kekerasan.
Apabila kekerasan bersifat psikologis, korban berpikir bahwa hal ini tidak benar-benar termasuk dalam kategori KDRT karena tidak memiliki memar untuk ditunjukkan.
Namun, seringkali harga diri korban bisa terpengaruh ke titik di mana mereka percaya bahwa mereka pantas mendapatkan kata-kata kasar.
3. Tidak punya tempat untuk pergi
Terkadang, korban KDRT tidak punya tempat untuk pergi. Dan, itulah alasan mengapa mereka takut meninggalkan hubungan yang toksik seperti itu.
Baca Juga: Alasan Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT Rizky Billar, Akui Sudah Memaafkan
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR