NOVA.id – Siapa yang tak menyukai tempe atau awam dengan makanan tradisional tersebut?
Rasanya, tempe sudah menjadi makanan harian yang tak boleh terlupakan untuk semua kalangan di Indonesia.
Bisa dijadikan berbagai olahan yang enak dan nikmat, ternyata tempe yang kaya akan protein ini bagus lho untuk mencegah stunting pada anak.
Pasalnya, makanan fermentasi satu ini mampu merangsang bakteri baik pada sistem pencernaan anak.
Sehingga jumlah bakteri baik yang diproduksi tubuh jadi lebih banyak dan mampu mempercepat perkembangan kognitif si kecil.
Hal ini pun dibenarkan oleh Medical Science Director Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Basrowi, MKK., dalam konferensi pers Indonesian Gastronomy Community (IGC) Deklarasikan Konsensus Nutrisi dan Hidrasi Berbasis Makanan Tradisional untuk Pencegahan Stunting Didukung Danone Indonesia di Jakarta, Senin (17/10/2022).
“Ada penelitian dengan teknologi genome sequencing pada anak stunting, itu diperiksa pada sel pencernaannya. Intinya anak stunting ternyata bakteri baik yang ada dalam sistem pencernaannya juga ikut anjlok,” jelas dr. Ray.
Alhasil, kondisi tersebut menyebabkan terjadinya dua masalah utama pada anak stunting.
Kedua masalah itu adalah pertumbuhan fisik yang tak maksimal sehingga menyebabkan tubuhnya pendek dan perkembangan otaknya ikut terhambat.
Baca Juga: Bahannya Murah Meriah, Ini Resep Gulai Tahu dan Tempe yang Lezat
“Sudah otaknya enggak dapat makanan karena stunting. Dan bakteri baik di sistem pencernaan enggak bisa kirim sinyal ke otak. Jadi stuntingnya makin menjadi,” kata dr. Ray menegaskan.
Nah, di sini peran tempe menjadi penting. Pasalnya kandungan dari hasil permentasi itu disebut mampu memfasilitasi bakteri baik untuk berkembang biak di dalam percernaan anak.
Dan nantinya, zat aktif yang dihasilkan dari bakteri baik itu mampu dipakai otak untuk ikut berkembang juga.
“Tempe baik karena selain bisa jadi prebiotic, (tempe) juga ada fermentasinya jadi probiotik,” ucapnya.
Meski begitu, agar tak kehilangan nutrisinya, dr. Ray mengingatkan agar pengolahan tempe sendiri sebaiknya direbus atau dibacem saja. Kurangi digoreng, ya.
Lantas, sepakat dengan pernyataan dr. Ray, Ahli teknologi pangan Hindah Muaris yang juga hadir di lokasi menuturkan, bahwa meski kini tak ada makanan dengan istilah superfood, namun khusus untuk tempe dia menobatkan makanan tradisional ini sebagai superfoodnya Indonesia.
Namun tentu tak hanya tempe, Hindah menuturkan banyak makanan tradisional lain yang mampu mencegah stunting anak di Indonesia, tanpa perlu merogoh kocek mahal.
“Anak-anak sekarang sudah malas mending beli online, padahal contoh yang paling sepele dari makanan tradisional (yang kaya nutrisi) itu sayur lodeh.”
“Itu bisa dibuat sangat bergizi dengan lima warna, warna pada sayur ini mempengaruhi zat aktif pada pangan tersebut,” jelasnya lagi.
Baca Juga: Menu Praktis untuk Buka Puasa: Oseng Tempe Ayam Suwir Jadi Teman Nasi Hangat
Lihat postingan ini di Instagram
Sekadar informasi, Indonesia sampai saat ini masih darurat permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia yakni stunting.
Meskipun angka prevalensi stunting di Indonesia telah menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2021 dari 26,92 persen di 2022, fakta tersebut masih dinilai cukup tinggi jika dibandingkan dengan standar WHO yaitu tidak lebih dari 20 persen.
Sehingga kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional yang kaya gizi diharapkan dapat menurun pada keluarganya kelak sehingga kasus stunting pun dapat mencapai angka 14 persen pada tahun 2024.
Sebelumnya Indonesian Gastronomy Community (IGC) mendeklarasikan konsensus dari para ahli di multi-bidang yaitu bidang pangan, budaya, sosio-antropologi, dan kesehatan tentang peran nutrisi dan hidrasi melalui makanan tradisional untuk pencegahan stunting yang yang didukung oleh Danone Indonesia.
Hasil konsensus akan diserahkan kepada pemangku kebijakan sebagai bentuk tindak lanjut komitmen dan dukungan IGC serta Danone Indonesia terhadap pencegahan stunting di Indonesia.
Inisiatif ini juga akan menjadi sebuah gerakan atau program kerja untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pangan lokal di berbagai wilayah di Indonesia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR