Krisis biaya hidup di Inggris makin menggila menjelang masuk musim dingin.
Pasalnya ada pembatasan ekspor gas alam cair yang dilakukan Rusia terhadap negara-negara di Eropa.
PM Liz Truss juga 'meninggalkan' Inggris saat warganya menderita karena harga gas yang meroket.
Hal itu membuat tagihan listrik membengkak, sehingga warga Inggris kebingungan mencari tambahan karena biaya hidup lainnya juga naik.
Berbagai masalah ini akhirnya menekan Truss untuk turun dari jabatan pemimpin pemerintahan negara monarki tersebut.
Saat kampanye, Liz Truss menjanjikan pemotongan pajak radikal dan pengeluaran tinggi untuk mengekang harga energi.
Rencananya sedikit banyak meniru langkah yang diambil panutannya, mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan mantan Presiden AS Ronald Reagan, yang pada 1980-an berhasil menerapkan pajak yang lebih rendah, terutama untuk orang kaya, dan mendorong investasi.
Truss pun meyakini pajak yang lebih rendah menguntungkan kelompok pendapatan yang lebih rendah, sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang substansial.
Namun tampaknya keadaan yang sangat berbeda terjadi di Inggris sekarang.
Baca Juga: Profil Raja Charles III, Mantan Suami Putri Diana yang Kini Jadi Penerus Takhta Ratu Elizabeth II
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com,KompasTV |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR