NOVA.id - Selama ini masyarakat Indonesia mungkin akrab dengan jamu, namun kurang mengenal obat modern fitofarmaka.
Padahal, obat modern fitofarkama punya masa depan cerah mengembangkan industri kesehatan dan kualitas kesehatan di Indonesia.
Apa yang dimaksud dengan obat modern fitofarmaka?
Sejatinya, fitofarmaka adalah salah satu bentuk obat tradisional Indonesia.
Tapi bukan sembarang obat herbal karena fitofarmaka sudah melalui uji pra klinik dan uji klinik, yang mana bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi dan punya bukti ilmiah.
Melihat peluang di dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) inilah yang membuat Prof. Raymond Tjandrawinata, Fitofarmaka Director of Research and Business Development Dexa Group, mengatakan bahwa fitofarmakan bisa membuka peluang kejayaan obat modern asli Indonesia.
"Kami mengapresiasi dukungan dan langkah yang telah diambil pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan, Badan POM dan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan OMAI melalui sejumlah kebijakan, termasuk Formularium Fitofarmaka yang telah diluncurkan, penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog, pembangunan fasilitas riset dan infrastruktur industri hingga kemudahan percepatan perizinan. Ini sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah dan pelaku industri dalam mendorong pemanfaatan OMAI," jelas Prof. Raymond dalam Talkshow bertajuk “Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia” di Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke-58 di ICE BSD (05/11).
Prof. Raymond juga mengharapkan agar komitmen ini turut dibarengi oleh kontribusi serta dukungan masyarakat dalam memilih produk dalam negeri untuk ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional.
Sampai saat ini, Dexa Group pun telah memproduksi 63 persen produk OMAI fitofarmaka dari 57 item fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) Badan POM.
Baca Juga: Untuk Milenial, Berikut Tips Menjaga Imun Tubuh di Tengah Padatnya Aktivitas Luar
Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26 persen dari 125 NIE Badan POM.
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR