Termasuk orang berkebutuhan khusus. Bahkan, saat ini ada murid aktif WSDK yang berusia 70 tahun.
Kata Shinta “WSDK bisa untuk usia berapapun dengan kondisi apa pun. Kita coba ajarkan teknik sesuai dengan kondisi individunya. Kami pernah mengajar difabel tunanetra, perempuan dengan kondisi baru operasi payudara, dan kondisi lainnya. Jadi, kita akali tekniknya dengan apa yang dia bisa lakukan. Karena kasarnya, penjahat itu enggak pandang bulu korbannya usia berapa, kondisinya seperti apa, sehat atau sakit.”
Baca Juga: Ajarkan Anak Olahraga Karate, Bisa Berikan Segudang Manfaat!
Secara umum teknik yang ada sangat mudah dipahami dan diingat oleh perempuan. Misalnya, ada teknik menggaruk untuk menghalau serangan dari lawan. Gerakannya semudah mengingat ketika punggung kita gatal saja.
Ya, di WSDK ini mencubit saja bisa menjadi teknik bela diri asalkan kita tahu di titik mana cubitan itu mendarat. Tidak sampai di situ, semua benda yang sering kali dibawa perempuan pun bisa jadi senjata. Mulai dari sapu, cermin, plastik, hingga tisu.
Makanya, akan dipelajari juga titik lemah dan titik kuat lawan. Dengan begitu, ketika akan menyerang—sekalipun lawannya lebih besar dan kuat—perempuan tetap bisa melindungi dirinya.
Baca Juga: Wow! Michelle Ziudith Kuasai Tiga Seni Bela Diri
Enggak heran di zaman Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, WDSK ini menjadi pelatihan wajib bagi para tenaga kerja wanita (TKW) dari Jawa Barat sebelum berangkat ke luar negeri.
Nah, kalau Sahabat NOVA tertarik dengan WSDK ini, langsung saja kunjungi Instagram-nya di @wdskid, ya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR