Kala itu Ia dilaporkan oleh istri dari Sulaeman sejak pada 15 Februari 2021 silam.
Dugaan penyekapan itu sendiri disebut terjadi pada 11 Februari 2021 di Jalan Karyawan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang merupakan rumah orang tua Nindy dan Apartemen Senopati.
Penyekapan itu bermula saat Nindy sedang menggugat cerai suaminya, Askara.
Di tengah gugatan cerai itu, Askara terjerat kasus narkoba dan ditahan pada Januari 2021.
"Sulaeman selaku sopir dan Lia Haryati selaku babysitter diminta tolong oleh Askara untuk memberitahu kegiatan Nindy kepada Askara atau ke keluarganya yang bernama Viena Anjani (adik ipar Askara) dan Kinenta Harsono (adik Askara)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.
"Dengan dengan cara memfoto atau melaporkan kegiatan Nindy dan anak-anaknya, begitu juga dengan Sulaeman dan keluarga Askara membuat Group Whatsapp dengan anggota Lia Haryati, Sulaeman, Viena Anjani, dan Kinenta Harsono," lanjutnya.
Hingga akhirnya pada 11 Februari 2021 sekitar pukul 19.30 WIB di kediaman orang tua Nindy, Lia Haryati ketahuan saat sedang merekam pembicaraan Nindy dengan keluarganya.
Nindy yang mendapati bahwa Lia Haryati mengirim rekaman itu ke dalam sebuah grup Whatsapp lantas melakukan pemeriksaan.
Di dalam grup Whatsapp itu, Nindy melihat babysitternya mengirim foto dirinya, Dito yang merupakan pacarnya dan anak-anaknya.
Setelahnya, Nindy menelpon sopirnya, Sulaeman yang kebetulan saat itu sudah pulang dan meminta untuk kembali ke rumah.
"Kemudian Nindy memberitahu Lia Haryati bahwa akan menelepon Dito, kemudian Nindy mengatakan kepada Mahendra Dito 'nih jemput aja, Lia sama Leman bawa aja, udah foto-foto sama rekam kita', lalu telepon tersebut dimatikan," ucap Zulpan.
Baca Juga: Terjerat Kasus Dugaan Penyekapan, Nindy Ayunda Mangkir Dipanggil Polisi
KOMENTAR