NOVA.id - Pelumas biasa dibutuhkan saat hubungan intim. Terkadang, miss V menjadi kering sehingga ketika bercinta menyebabkan rasa sakit.
Lalu, bolehkah menggunakan pelumas saat ingin berhubungan intim ketika hamil?
Dilansir dari healthline.com, ternyata diperbolehkan pakai pelumas ketika ingin hubungan intim selama kehamilan.
Ya, pada beberapa kasus, perempuan tak memerlukan pelumas ketika berhubungan intim saat dan/atau selama hamil.
Hal ini dikarenakan perubahan serviks selama kehamilan yang membuatnya lebih banyak keluar cairan sehingga menjadi pelumas alami.
Ini juga menjadi bagian dari cara tubuh kita untuk melindungi rahim dan bayi yang sedang tumbuh selama 9 bulan.
“Kemungkinan besar tidak membutuhkan banyak pelumas selama kehamilan,” kata dr Mary Jane Minkin, seorang dokter Organ di Universitas Yale.
"Kehamilan membuat estrogen tinggi," ujarnya lagi. Seperti yang diketahui, estrogen dapat meningkatkan lubrikan alami.
Walau begitu, setiap orang tentunya berbeda. Bagi sebagian orang, hormon yang berfluktuasi - khususnya progesteron tinggi - dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi Miss V pada saat berhubungan intim.
Tentu, hal tersebut membuat kita tidak nyaman. Dan itulah menjadi alasan bagi kita untuk memakai pelumas.
Meskipun penggunaan pelumas saat hubungan intim ketika hamil belum dipelajari secara luas, dokter percaya bahwa penggunaan pelumas aman untuk digunakan selama kehamilan.
Baca Juga: 5 Tips agar Hubungan Intim Bersama Pasangan Makin Bergairah, Coba Malam Ini
Hal ini dikarenakan leher rahim kita tertutup rapat, sehingga mencegah apa pun seperti pelumas untuk benar-benar masuk ke dalam.
Namun, yang harus diperhatikan adalah jenis pelumas yang digunakan.
Kita tentu harus menggunakan pelumas yang dibuat dengan bahan-bahan yang aman untuk kehamilan.
Jenis pelumas terbaik yang bisa dipakai saat berhubungan intim ketika hamil adalah pelumas yang berbahan dasar air.
“Pelumas berbahan dasar air adalah yang terbaik karena tidak akan meningkatkan risiko perubahan mikrobioma yang dapat menyebabkan bakteri vaginosis,” jelas dr Kim Langdon, seorang Obgyn yang berbasis di Amerika Serikat.
"Yang berminyak merupakan predisposisi mikrobioma yang berubah," tambahnya lagi.
Pelumas yang harus dihindari
Kendati demikian, ada beberapa bahan dasar pelumas yang harus dihindari.
Berikut penjelasannya.
1. Berbahan dasar minyak
Saat hamil, kita sebaiknya menghindari pelumas berminyak karena dapat mengubah keseimbangan pH di area viral dan meningkatkan kemungkinan infeksi. Sebaliknya, pilihlah pelumas berbahan dasar air.
Baca Juga: Hubungan Intim Makin Bergairah! Ini Ramuan Obat Kuat Alami dari Kopi
2. Aditif
Ini adalah bahan-bahan yang ditambahkan untuk membuat kita merasakan sensasi panas, dingin, atau geli.
Meskipun dimaksudkan untuk meningkatkan kenikmatan, namun dapat menimbulkan efek yang kuat dan terkadang menyakitkan pada jaringan Miss V, terutama jika sudah membesar karena kehamilan.
3. Memiliki rasa
Beberapa aditif perasa mengandung gula, yang meningkatkan risiko infeksi jamur pada Miss V, sesuatu yang berisiko tinggi selama kehamilan.
4. Wangi
Bagi sebagian orang, wewangian menimbulkan reaksi tertentu pada kulit, seperti kemerahan, ruam, iritasi, hingga gatal-gatal.
Wewangian dalam pelumas meningkatkan kemungkinan iritasi dan infeksi.
Baca Juga: Melakukan Hubungan Intim Saat Hamil? Tak Masalah Sama Sekali!
5. Paraben
Sebaiknya hindari paraben selama kehamilan karena memengaruhi sistem endokrin.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional dan dapat memengaruhi perkembangan bayi kita.
6. Apa pun yang membuat kita alergi
Jika kita memiliki riwayat alergi, sebaiknya pilih pelumas dengan bahan-bahan aman yang tidak memicu rasa alergi kita.
Ketika ragu dalam beli pelumas, kita bisa membelinya dalam jumlah kecil terdahulu untuk tes di kulit kita. Lihat perubahannya, apakah kulit menjadi kemerahan, iritasi, gatal, atau tidak.
Hal tersebut disarankan langsung oleh dr Mary Jane Minkin.
“Saya sangat menyarankan, saat mempertimbangkan pelumas, belilah dalam jumlah kecil terlebih dahulu,” kata dr Mary Jane Minkin.
“Karena jika karena alasan tertentu Anda sensitif terhadap bahan apa pun, Anda dapat dengan mudah beralih ke merek lain.”
7. Mengandung petrokimia
Ini adalah bahan-bahan seperti propilen glikol, benzena, dan asam benzoat. Petrokimia dapat membunuh bakteri menguntungkan dan mengubah mikrobioma dan pH vagina dan menyebabkan infeksi. Mikrobioma vagina sendiri juga sangat penting untuk kesehatan bayi. (*)
KOMENTAR