"Korban sama teman kencannya. Cuma informasi hotel itu penuh. Akhirnya diajak teman kencannya cari tempat lain sampai ke arah Sukoharjo dengan alasan mau mengambil uang," ujarnya, Selasa.
Menurut saksi, dirinya dan korban masih berkomunikasi lewat ponsel. Pada pukul 19.00 WIB, korban sempat mengirim lokasi kepada temannya. Setelah itu, ponsel EL tidak bisa dihubungi lagi.
"Temannya bingung mencari korban. Akhirnya mencari lokasi yang dikirim korban. Itu sudah malam sakitar pukul 22.00-23.00 WIB. Di situ ditemukan korban meninggal," ucapnya.
Wahyu menjelaskan, pelaku nekat membunuh korban karena keinginannya tidak dipenuhi oleh korban.
Awalnya, korban dan pelaku telah menyepakati tarif kencan. Pelaku membayar korban sebesar Rp 300.000 dengan durasi satu jam.
NT yang merasa belum puas, meminta korban untuk melakukannya lagi. Namun, karena waktunya sudah habis, pelaku harus membayar Rp 300.000 lagi bila ingin melakukannya.
"Sampai di kos-kosan pelaku dan korban sempat kencan. Perjanjiannya satu jam kemudian sudah berkencan di situ. Selesai yang pertama mau yang kedua."
"Tapi satu jamnya sudah selesai. Sehingga belum sempet untuk kencan yang kedua. di situlah menyebabkan emosi pelaku," ungkapnya, Rabu (25/1/2023).
Amarah membuat pelaku berencana membunuh korban. Ia lantas menyiapkan alat berupa pisau dan obeng dari tempat kos.
Sakit Hati
Berdasarkan pengakuan NT, dirinya baru sekali menggunakan aplikasi online tersebut untuk berkencan.
Baca Juga: Korban Pembunuhan 2 Remaja di Makassar Terkenal Sopan dan Rajin
KOMENTAR