Untuk komplikasi berikutnya, anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan, misalnya berat badan anak menjadi berlebihan atau malah kurang.
"Berat badannya terlalu berlebih, atau terlalu dibatasi jadinya kurus sekali. Terus juga pubertasnya juga terganggu, nanti bisa timbul juga penyakit autoimun, jadi hormon tiroidnya menurun," jelas Diana.
Selain itu, anak juga berisiko mengalami gangguan kecemasan hingga depresi.
"Kemudian juga gangguan psikiatri. Namanya anak, sudah kena penyakit harus pakai insulin, dia bisa stress, depresi, atau gangguan cemas," sambungnya.
Sementara untuk komplikasi kronis, anak bisa mengalami kerusakan serius pada seluruh organ tubuh.
Mulai dari gangguan pada mata, kerusakan ginjal, saraf, hingga penyakit kardiovaskular, yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
"Komplikasi vaskular, gangguan nefropati pada ginjal, hipertensi, gangguan retinopati pada retina mata, gangguan neuropati pada saraf, misal di kaki seperti gampang kesemutan, gampang baal."
"Kemudian kardiovaskular, pembuluh darah jantung, kemudian juga temannya biasanya kelainan kolesterol, dislipidemia," pungkas Diana.
Itulah sederet bahaya dan komplikasi diabetes pada anak. Sebagai orang tua, kita perlu mengetahui gejala dan cara mencegah diabetes pada anak.
Baca Juga: Kenali Gejala Diabetes pada Anak, Kasus Meningkat 70 Kali Lipat
Karena kalau kita abai, proses pengobatan dan pemulihan komplikasi diabetes bisa menjadi lebih sulit. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR