NOVA.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat sejak 2010 hingga awal 2023.
Melihat data ini, bahaya diabetes pada anak memang patut disadari oleh para orangtua.
Untuk diketahui, diabetes merupakan penyakit yang membutuhkan pengelolaan seumur hidup.
Penderita diabetes perlu mengonsumsi obat insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, apabila anak sudah terkena diabetes, ada risiko bahaya yang bisa saja terjadi.
Apa saja bahaya diabetes pada anak?
Dokter spesialis penyakit dalam di Klinik Utama mGanik Care, dr. Diana Jeni Hastuti Sp. PD mengatakan, anak yang menderita diabetes bisa berisiko mengalami komplikasi jangka pendek (akut) hingga panjang (kronis).
Untuk komplikasi akut, kata Diana, anak bisa mengalami hipoglikemia, kondisi ketika kadar gula darah berada di bawah angka normal.
"Kalau kompikasi akut yang segera terjadi itu hipoglikemia atau gula darah terlalu turun, mungkin karena pengobatan atau dietnya terlalu ketat," ujar Diana kepada NOVA, Jumat (17/02) sore.
Lalu, ada juga hiperglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula dalam darah meningkat secara berlebihan.
“Kemudian bisa juga hiperglikemia atau gula darah terlalu tinggi di atas 300 mg/dl gitu, timbulah yang namanya diabetik ketoasidosis, di dalam darah itu. Lemak darah pecah menjadi ketoacid jadi asam darahnya sekali, pengaruh otot bisa menurunkan kesadaran,” tambah Diana.
Baca Juga: Inilah Penyebab Diabetes pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
Untuk komplikasi berikutnya, anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan, misalnya berat badan anak menjadi berlebihan atau malah kurang.
"Berat badannya terlalu berlebih, atau terlalu dibatasi jadinya kurus sekali. Terus juga pubertasnya juga terganggu, nanti bisa timbul juga penyakit autoimun, jadi hormon tiroidnya menurun," jelas Diana.
Selain itu, anak juga berisiko mengalami gangguan kecemasan hingga depresi.
"Kemudian juga gangguan psikiatri. Namanya anak, sudah kena penyakit harus pakai insulin, dia bisa stress, depresi, atau gangguan cemas," sambungnya.
Sementara untuk komplikasi kronis, anak bisa mengalami kerusakan serius pada seluruh organ tubuh.
Mulai dari gangguan pada mata, kerusakan ginjal, saraf, hingga penyakit kardiovaskular, yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
"Komplikasi vaskular, gangguan nefropati pada ginjal, hipertensi, gangguan retinopati pada retina mata, gangguan neuropati pada saraf, misal di kaki seperti gampang kesemutan, gampang baal."
"Kemudian kardiovaskular, pembuluh darah jantung, kemudian juga temannya biasanya kelainan kolesterol, dislipidemia," pungkas Diana.
Itulah sederet bahaya dan komplikasi diabetes pada anak. Sebagai orang tua, kita perlu mengetahui gejala dan cara mencegah diabetes pada anak.
Baca Juga: Kenali Gejala Diabetes pada Anak, Kasus Meningkat 70 Kali Lipat
Karena kalau kita abai, proses pengobatan dan pemulihan komplikasi diabetes bisa menjadi lebih sulit. (*)
KOMENTAR