NOVA.ID - Sahabat NOVA, sebagian dari kita mungkin bertanya- tanya atau masih ragu kapan mulai boleh lakukan hubungan intim habis melahirkan?
Belum lagi, usai melahirkan banyak sekali perubahan yang dialami ibu, mulai dari fisik hingga psikis.
Sebut saja vagina terasa kering, tidak elastis, rasa sakit, kelelahan, hingga menurunnya gairah.
Untuk itu, penting bagi pasangan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat akan kembali mulai berhubungan seksual.
Menurut dr. Robbi Asri Wicaksono, Sp.OG, yang pertama dan harus disadari dan diingat oleh semua pasangan adalah, seks bukanlah perempuan melayani laki- laki, tapi seks adalah kesalingan.
“Bukan salah satu melayani yang lain. Jadi seks adalah perempuan melayani laki-laki, begitu pula di saat yang bersamaan laki-laki melayani perempuan,” kata dr. Robbi.
Kehamilan dan melahirkan itu merupakan proses yang sangat berat bagi tubuh perempuan.
“Memang betul kehamilan adalah sesuatu yang alami, namun pada dasarnya kehamilan adalah sebuah proses yang membuat tubuh itu mendapatkan ekspos stresor yang sangat tinggi, baik dari segi biologis, psikis, lingkungan, hormonal, pembuluh darah, jantung, paru dan sebagainya,” jelas dr.Robbi.
Secara medis, setelah perempuan melahirkan, ada fase yang dinamakan periode nifas.
Kurang lebih waktunya selama 40 hari pasca persalinan.
Dalam waktu 40 hari tersebut, normalnya organ- organ reproduksi perempuan akan mengalami pemulihan setelah melalui proses kehamilan sampai persalinan.
Baca Juga: Ini 2 Gaya Hubungan Intim yang Bikin Perempuan Orgasme Berkali-kali
Menurut dr. Robbi, jika tidak ada kendala selama proses pemulihan, aktivitas seks dapat dilakukan setelah masa nifas usai.
Tapi, tak cukup waktu saja yang dijadikan patokan, setidaknya ada 3 aspek lainnya yang penting untuk diperhatikan, sebelum memulai aktivitas seksual setelah melahirkan.
1. Fisik
Pasangan yang baik adalah mereka yang selalu memastikan, apakah pasangannya benar-benar siap saat akan berhubungan seksual.
Apa pun jenis persalinannya, apakah melahirkan dengan cara alami (pervaginam) atau operasi sesar, sebaiknya keduanya memastikan apakah ada atau tidak masalah setelah persalinan.
Misalnya, pada operasi sesar, pastikan apakah luka operasi Anda sudah sembuh dengan baik.
Begitu juga jika melahirkan secara pervaginam, pastikan jalan lahirannya sudah sembuh dengan sempurna.
Demikian juga terkait hal lainnya, seperti bagaimana kondisi payudara kita, apakah sakit, atau tidak, terlebih mungkin bila kita menyusui.
2. Psikis
Tak hanya fisik, kondisi yang juga penting untuk diperhatikan adalah psikis.
Terlebih setelah melahirkan, kita juga harus mengurus anak.
Baca Juga: 4 Posisi Hubungan Intim Hot dengan Bantuan Kursi, Wajib Coba Malam Ini
Sehingga secara psikis harus dipastikan apakah kita sudah siap untuk melakukan aktivitas seksual.
Kata dr. Robbi, “Harus diperhatikan, ibunya ini sudah cukup belum, dalam artian waktu dan energinya cukup atau tidak, pada bayi ada masalah atau tidak.”
3. Sosial
Pastikan komunikasi bersama pasangan berjalan dengan baik.
Dengan demikian, dalam hal ini pasangan bisa mengetahui secara pasti kondisi kita, apakah sudah benar-benar siap atau tidak untuk berhubungan seks.
Selain itu, pastikan pasangan dapat mengetahui perasaan kita apakah benar-benar bahagia dengan kehadiran anak atau tidak.
“Kita harus lihat juga bahwa 80 persen ibu melahirkan mengalami gangguan psikis yang dinamakan sindrom baby blues. Jadi kembali lagi, pasangan yang baik akan selalu melihat pasangannya apakah sudah siap atau tidak,” pungkas dr. Robbi.
Nah, itulah waktu yang tepat dan beberapa faktor lainnya yang menjawab pertanyaan kapan mulai boleh lakukan hubungan intim habis melahirkan. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR