Namun demikian, menurut Farhan Lucky, Home & Distribution Business VP PT. Schneider Electric Indonesia, masyarakat perkotaan dan urban sebenarnya dapat menjadikan rumah mereka sebagai benteng kehidupan yang nyaman dengan memperhatikan prinsip rumah modern itu sendiri.
Yaitu, rumah yang sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur modern, termasuk bentuk yang mengikuti fungsi dan manfaat material yang digunakan.
4 Tantangan Rumah Modern
Sementara itu, menurut Schneider Electric mewujudkan rumah modern yang memiliki nilai keberlanjutan dan teknologi, memiliki empat tantangan yang harus segera diatasi.
Pertama, tentang keberlanjutan itu sendiri, perlunya dorongan dan edukasi tentang pentingnya penerapan prinsip keberlanjutan dalam membangun rumah modern untuk mengurangi dampak merusak lingkungan yang mengakibatkan perubahan iklim.
Kedua, ketahanan atau resiliensi, contohnya adalah tentang kejadian korsleting listrik yang masih sering terjadi, baik di luar negeri maupun di Indonesia.
Untuk contoh kasus korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran, di Eropa dan Amerika Serikat saja, setidaknya telah merugikan pemilik rumah sebesar 3,6 miliar euro setiap tahunnya.
Ketiga, efisiensi, rumah modern memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi listrik lebih banyak, baik untuk gadget, peralatan pendukung kenyamanan, keamanan, dan pekerjaan rumah.
Perlu diterapkan manajemen energi dan otomasi untuk mengatasi hal ini.
Keempat, personalisasi, disebabkan karena banyak orang menghabiskan banyak waktu di rumah, dari bekerja hingga momen berkualitas bersama keluarga, maka peran teknologi dalam konteks digitalisasi sangat dibutuhkan untuk mewujudkannya.
Menyadari empat tantangan tersebut, Schneider Electric mendirikan lini usaha Home & Distribution untuk mewujudkan rumah modern impian.
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR