"Saya terus menunggu-nunggu (uang tabungan cair). Tapi, akhirnya ada surat undangan dari Polres Pangandaran," katanya.
Armilah diberi surat, karena merupakan satu korban yang uang tabungannya belum dikembalikan pihak SD khususnya di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi.
"Tanggal 4 Juli saya harus ke Polres tapi, saya bingung mau ditanya apa sama Polisi karena belum pernah ke Polres Pangandaran," ucap Armilah.
Sementara ini, Ia hanya bisa berharap uang tabungan anaknya waktu di SD segera dikembalikan.
"Uang tabungan itu untuk biaya sekolah, mudah mudahan bisa cepat cair," ujarnya.
Uang Tabungannya Rp 2,2 Juta
Ibrahim merupakan satu anak yang uang tabungannya sekitar Rp 2,2 juta belum dikembalikan pihak SD.
Kini, Ibrahim akan meneruskan sekolahnya di MTS di Kondangjajar dan kebingungan karena belum memiliki seragam sekolah dan baju olahraga di MTS.
Sebelum bersekolah di SD sampai sekarang, Ibrahim selalu diajarkan ibunya untuk selalu berhemat dan belajar menabung.
Karena, Armilah sadar dengan kondisi ekonominya yang berbeda dengan kehidupan keluarga lainnya yang serba berkecukupan.
Armilah bekerja sebagai buruh serabutan dengan upah Rp 40 ribu per hari, itu juga tidak tentu.
KOMENTAR