"Jauh dari perkampungan penjenengan (kalian) sudah melihat sendiri. Monggo bisa melihat lingkungan sekitar kondisinya seperti apa.
"Jadi utamanya adalah kondisi lingkungan perkampungan hanya sedikit. Jumlah anak yang masuk kelas satu di perkampungan tersebut juga hanya sedikit," kata dia.
Kendati hanya menerima satu siswa, pihaknya akan tetap memberikan haknya dengan kegiatan belajar dan mengajar seperti siswa lainnya.
"Iya, tetap akan kita layani dengan proses belajar dan mengajar yang sama," ungkap dia.
Lelly juga menambahkan, jumlah keseluruhan siswa dari kelas 1 hingga VI di SDN Tumenggungan No 28 ada sebanyak 55 orang.
Lebih jauh, Lelly menambahkan, pihaknya akan melakukan kolaborasi pembelajaran.
Hal ini untuk mengantisipasi agar siswa kelas satu yang hanya satu orang tidak merasa sendiri dalam belajar.
"Kan kurikulum merdeka ada fase A, fase B. Nanti pandai-pandainya guru kelas satu akan berkolaborasi dengan guru kelas 2 supaya anak tidak terlalu merasa sendirian," tutupnya dia. (*)
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR