Apakah kita mempertimbangkan untuk membalas atau membalas dendam?
Berbagai jawaban atas pertanyaan di atas dapat membantu kita memutuskan apakah pasangan layak diberi kesempatan kedua.
Namun ada baiknya mendiskusikan hasilnya dengan pihak netral yang dapat membantu mengevaluasi situasi hubungan kita, misalnya keluarga, sahabat atau konselor pernikahan.
Kesempatan kedua bukan berarti memaafkan perilaku berselingkuh
Kebanyakan orang yang diselingkuhi menganggapnya sebagai kesalahan pribadi.
Mereka menyalahkan diri dan merasa jika menjadi lebih baik maka pasangan tidak akan lagi berselingkuh.
Padahal hal itu sama sekali tidak benar dan seharusnya tidak pernah terlintas dalam pikiran kita.
Harga diri kita tidak boleh terikat pada pandangan pasangan terhadap diri kita.
Selingkuh adalah pilihan yang dibuat sendiri oleh pasangan kita dan dipertanggungjawabkan.
Kita tidak boleh merasa tindakan pengkhianatan itu disebabkan oleh kesalahan sendiri.
Maka dari itu, pastikan prioritas pertama kita adalah menjaga diri sendiri dan kemudian mengevaluasi hubungan.
Baca Juga: Sering Terjadi, 3 Tips Cegah Suami Selingkuh saat Istri Hamil
Ada banyak emosi yang datang saat diselingkuhi termasuk sakit hati, kemarahan, frustrasi, kebingungan, dan bahkan penyangkalan.
Luangkan waktu untuk memproses berbagai emosi tersebut baru kemudian membuat keputusan soal hubungan yang rusak ini.
Hal terpenting, pastikan pasangan paham jika maaf yang kita berikan bukan berarti membenarkan tindakan perselingkuhannya. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR