NOVA.id - Modus kejahatan melalui WhatsApp memang belakangan ini sering kita temukan.
Biasanya modus kejahatan ini akan mengirimkan file ".apk" yang akan mencuri data-data di ponsel kita.
Namun kejahatan yang satu ini berbeda, kejahatan ini menggunakan fitur video call yang ada di WhatsApp.
Modus kejahatan tersebut belum lama dibagikan Uya Kuya melalui akun TikToknya, Jumat (30/06).
Uya Kuya mengatakan jika belum lama ini dirinya mengalami pemerasan melalui video call WhatsApp.
Uya Kuya menjelaskan, setelah korban mengangkat panggilan, pelaku akan memamerkan alat kelamin atau bagian tubuh lain yang tidak pantas diperlihatkan.
Kemudian, pelaku akan menangkap layar atau screenshot, sehingga korban dan pelaku tampak tengah melakukan panggilan video seks.
"Jadi seolah-olah kalian lagi video call seks. Habis itu mereka akan memeras dengan ancaman akan disebarluaskan," ujar Uya dalam videonya.
Hingga Rabu (19/07) siang, video tersebut telah menuai lebih dari 24 juta tayangan, 1,7 juta suka, dan 46.600 komentar dari pengguna TikTok.
Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk menghindari pemerasan dengan modus kejahatan ini?
Dilansir dari Kompas.com, Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC mengatakan, pemerasan dengan modus video call WhatsApp sebenarnya sudah ada sejak 2019.
Baca Juga: Waspada! Ada Modus Penipuan WhatsApp Terbaru Pakai Surat Tilang
Kala itu, kejahatan ini berkedok merayu korban untuk bersedia melakukan video call sex, kemudian direkam dan dijadikan alat pemerasan.
"Pada modus saat ini pelaku langsung memamerkan alat kelamin pada saat video call tersambung," ujar Pratama, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/07).
Pratama menyebutkan, beberapa langkah dapat dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban kejahatan pemerasan dengan modus video call WhatsApp, antara lain:
1. Jangan angkat panggilan video
Pertama, jangan angkat panggilan video dari orang atau nomor yang tidak dikenal.
Masyarakat juga dapat menyalakan fitur "Bisukan Penelepon Tidak Dikenal" pada WhatsApp.
Caranya, masuk ke menu "Pengaturan", pilih "Privasi", dan klik "Panggilan". Kemudian, pilih "Bisukan Penelepon Tidak Dikenal" untuk mengaktifkan fitur ini.
Sebagai tambahan, Pratama menyarankan menggunakan aplikasi untuk mengidentifikasi nomor tidak dikenal, seperti Getcontact dan Truecaller.
2. Jangan membayar tebusan
Jika terlanjur mengangkat panggilan video, selanjutnya pelaku akan mengirimkan hasil tangkapan layar untuk memeras korban.
"Jangan membayar tebusan kepada pemeras karena tidak akan menjamin screenshot tersebut tidak akan disebarkan," kata Pratama.
Baca Juga: Modus Salah Transfer Rp 20 Juta, Awas Data Pribadi Digunakan untuk Hutang Pinjol
Sebaliknya, sekali dibayar, pelaku akan terus meminta uang kepada korban dengan dalih yang sama.
3. Ganti username dan profil media sosial
Cara ketiga, jika sudah tersebar, korban dapat berdalih bahwa foto tersebut merupakan editan atau hasil penipuan orang tidak dikenal.
"Segera blokir atau buat privat serta mengganti username dan profil akun media sosial untuk sementara," kata dia.
Menurut Pratama, cara ini dapat mencegah foto disebarkan dan dikaitkan dengan media sosial korban.
Selanjutnya, korban dapat melaporkan ke pihak berwajib agar kasus ini dapat ditindaklanjuti.
Nah Sahabat NOVA, itulah cara menghindari modus kejahatan video call WhatsApp agar kita tidak menjadi korbannya.
Semoga bermanfaat dan kita terhindar dari modus kejahatan apapun. (*)
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR