Hal ini terlihat dari beberapa inovasi yang dilakukan oleh industri, salah satunya Tokopedia yang memberikan akses kesetaraan bagi para difabel untuk bisa bergabung melalui program Special Customer FIRST Squad sejak 2019.
“Tokopedia berusaha memperluas konsep inklusivitas di dalam kepegawaian dengan berusaha untuk menjaga keberagaman. Artinya membawa dan melibatkan berbagai kalangan yang mungkin selama ini dilihat memiliki kelemahan dan keterbatasan,” ujar Liberta Hutapea, VP of People Partner & Talent Development Tokopedia.
Di samping itu ada juga Rorokenes yang berusaha untuk menumbuhkan nilai inklusivitas ini melalui prinsip 3P: Planet, People, Purpose.
“Untuk ‘People’, karene kesetaraan gender menjadi sebuah kunci di sini. Tidak ada perbedaan antara pekerja perempuan dengan pekerja pria. Pekerja perempuan bahkan mendapatkan cuti menstruasi dan pekerja pria mendapatkan cuti menemani istrinya melahirkan selama 5 hari tanpa dipotong gaji,” ujar Syanaz Nadya Winanto Putri, Pendiri Rorokenes.
Bahkan lebih dalam lago, Syanaz melalui Rorokenes juga ingin memberikan semangat Women Empowerment.
Syanaz mengatakan bahwa penganyam di Rorokenes adalah mustahik (penerima bantuan) dari Basnas, sekaligus ibu-ibu dari anak berkebuthan khusus dan survivor KDRT.
“Di sini kami masuk untuk memberikan kepada mereka skill menganyam, tapi tidak hanya berhenti di situ, karena kami melihat ibu-ibu ini juga menjadi korban dari pinjol dan rentenir. Akhirnya kami juga memberikan literasi finansial. Kami juga mengusahakan agar lingkaran kemiskinan ini bisa dipotong. Dan yang ketiga kita masuk dengan literasi mengenai family planning,” jelasnya.
Di sisi lain, dalam diskusi ini dikatakan bahwa tempat kerja yang inklusif tidak hanya menguntungkan individu (pekerja) secara pribadi.
Akan tetapi juga bisa menguntungkan perusahaan secara keseluruhan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan, inovasi, dan keberhasilan bersama.
“Dengan saya mengedukasi market kami, berarti I am maintaining the market. Its means that I am maintaining their loyalty to me. Dengan menggunakan hal seperti ini, itu artinya saya juga membuat sustainability dari perusahaan yang saya miliki. Ada emotional bonding. Ternyata dengan merawat dan meperlakukan pekerja dengan baik, loyalty-nya juga jadi tinggi,” ungkap Syanaz.
Senada dengan Syanaz, Liberta juga mengungkapkan pentingnya hal inklusivitas ini bagi perusahaan.
“Kami tahu ketika kita membantu orang lain menjadi lebih sukses, di situlah kita dan Tokopedia juga akan menjadi lebih sukses juga,” pugkasnya. (*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR