Atau pilihan untuk justru keluar dari pekerjaan dan mengurus anak sendiri, namun kehilangan penghasilan.
Hal-hal ini bisa memicu perempuan mengalami gejala baby blues usai melahirkan, masalah psikologis yang menyebabkan ibu lebih emosional dan sensitif. Oleh sebab itu, peran suami sangat dibutuhkan dalam menemani ibu pasca persalinan.
Nada positif terucap dari Santi, seorang ibu yang suaminya bekerja di perusahaan yang memberikan cuti ayah sebagai lanjutan dari 3 bulan cuti melahirkan yang diterimanya.
“Meski hanya 1 minggu, tapi rasanya terbantu banget. Aku merasa dihargai. Aku kayak…merasa lebih disayang,” ceritanya sambil menarik napas dan tersenyum.
Ketika Bapak-Bapak Mengambil Cuti Ayah
Saat ibu pekerja seperti Santi sudah kehabisan masa cuti, suami bisa meringankan tugas untuk merawat bersama si kecil melalui cuti melahirkan untuk ayah.
Sungguh menyegarkan saat NOVA mendengar cerita seorang ayah yang sadar akan tanggung jawabnya merawat bersama, dan bersedia menggunakan cuti tersebut untuk meringankan beban istrinya.
“Saya mendapatkan cuti melahirkan dua hari dari kantor, namun karena waktu persalinan hampir bertepatan dengan hari raya Idulfitri, saya diizinkan menemani istri dari H-7 sebelum lebaran hingga H+7 setelah lebaran.”
“Istri melahirkan lewat operasi caesar, sehingga saya membantunya melakukan latihan mobilisasi, dari miring kanan dan kiri, duduk, berdiri, hingga berjalan saya bantu. Kasihan, istri masih menahan sakitnya luka operasi caesar.”
“Di rumah setiap pagi sebelum bekerja, saya bantu menjemur bayi saya yang baru berusia satu minggu supaya tidak kuning. Walau belum bisa ikut mengganti popok atau memandikan, setidaknya istri saya bisa makan dengan tenang karena saya ikut jaga anak,” ujar Royan Arizqi, seorang ayah satu anak kepada NOVA.
“Saya merasakan adanya dukungan dari perusahaan yang mengizinkan saya full WFH (Work from Home) untuk menemani istri melahirkan.”
Baca Juga: Tips Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan Ala Influencer Mami Key
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR