Seperti meminta kakak menjaga adik saat ibu mandi, atau menggunakan jasa katering sehat pasca persalinan agar kebutuhan dan nutrisi keluarga tetap terpenuhi selama ibu pemulihan.
Baca Juga: Selamat! Sisca Kohl Melahirkan Anak Pertama Perempuan, Ini Arti Namanya
Apabila tidak ada anggota keluarga yang dapat membantu, kita bisa membuat kesepakatan bersama menggunakan jasa babysitter atau PRT (Pekerja Rumah Tangga), yang tentunya membutuhkan alokasi dana tersendiri.
4. Reward (Menghargai)
Cuti melahirkan untuk ayah memberikan manfaat besar dalam membangun keluarga.
Pembagian tugas dalam merawat bersama anak dan juga pekerjaan rumah tangga bisa membuat ibu lebih sehat secara fisik dan mental.
Ibu lebih banyak mendapat waktu istirahat untuk kesehatan fisiknya, dan me time untuk kesehatan mentalnya.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Meita Dhamayanti, SpA(K), M.Kes, dikutip dari Kompas.com, ibu yang bahagia akan membesarkan anak bahagia.
Ayah dan anggota keluarga lain yang ikut berbagi tugas juga semakin menghargai ibu dalam mengerjakan urusan domestik yang melelahkan.
Hak cuti ayah untuk menemani istri melahirkan kerap tidak diketahui. Kalau pun tahu, cuti ayah kerap tidak diambil karena masih dianggap sepele atau karena waktunya yang singkat.
Padahal, dengan mengambil cuti ayah (yang ketika diambil, sang ayah tetap dibayar oleh perusahaan), perusahaan turut berkontribusi memberikan penghargaan bagi para ayah untuk ikut berperan mendukung istri melahirkan.
Apalagi, cuti ayah adalah sesuatu yang paling dibutuhkan ibu saat persalinan hingga pasca melahirkan.
5. Represent (Merepresentasikan)
Dengan banyaknya manfaat yang bisa diambil dari cuti melahirkan untuk ayah atau melakukan tugas pengasuhan anak, sudah saatnya semua pihak turut merawat bersama.
Apalagi, momen melahirkan dan merawat si kecil adalah hal yang tidak bisa terulang.
Bila masih banyak cuti ayah yang belum diketahui manfaatnya, sudah waktunya cuti ayah ini dipromosikan ke teman-teman kita yang memiliki tanggung jawab keluarga.
Kalau sudah tahu soal adanya hak cuti ayah berbayar yang dapat diambil, manfaatkan lah untuk makin meningkatkan kualitas hubungan dengan istri, anak, dan anggota keluarga.
Perusahaan atau tempat kerja kita belum memberikan hak cuti untuk para ayah? Maka, sudah sepatutnya baik perempuan dan laki-laki pekerja dengan tanggung jawab keluarga, menyuarakan hal ini agar bisa tercipta kebijakan yang bermanfaat bagi keluarga kita
"Itu harus disuarakan. Jadi, perlunya kerja sama antara Serikat Pekerja juga manajemen perusahaan untuk bisa mendiskusikan pentingnya berinvestasi pada kebijakan dan layanan tersebut," terang Early Dwi Nuriana, perwakilan ILO, dikutip dari wawancara eksklusif bersama Nakita pada Selasa, (15/08).
"Cuti ayah hanya salah satu sarana pelibatan ayah dalam pekerjaan pengasuhan. Namun, ayah juga bisa terus berupaya meluangkan waktu untuk terlibat merawat bersama," imbuhnya.
Tapi, mari kita ingat bersama ya, Sahabat NOVA, bahwa cuti ayah hanya salah satu sarana untuk melibatkan Ayah dalam pekerjaan pengasuhan.
Para ayah tetap perlu terus terus berupaya meluangkan waktu untuk terlibat dan merawat bersama.
(*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR