Selain batuk, gejala ISPA lainnya yang umum ditemui adalah pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin-bersin, dan kelelahan.
Gejala ini sering muncul 3 hari setelah paparan virus atau bakteri, dan dapat bertahan selama 7-10 hari.
Bahkan, pada beberapa kasus bisa bertahan sampai dengan tiga minggu.
Dari penelitian yang dilakukan batuk dapat menyebabkan 93 persen akan susah tidur, produktivitas bekerja akan berkurang hingga 26 persen, dan kecenderungan akan absen dari aktivitas baik sekolah atau bekerja, dapat berkurang hingga 45 persen.
Ini membuktikan bahwa batuk sangatlah bisa mengganggu aktivitas harian kita.
Perlu diingat bahwa salah satu peranan batuk adalah sebagai refleks normal pertahanan tubuh, dengan tujuan untuk membersihkan saluran nafas dari partikel asing, kuman, dan virus.
Akan tetapi, batuk juga merupakan salah satu gejala terjadinya peradangan atau infeksi pernafasan, dimana peranan batuk ini adalah untuk mengeluarkan lendir yang berlebihan.
Penyebab batuk bisa karena infeksi bakteri atau virus, asma/alergi, polusi udara, kebiasaan merokok, konsumsi obat, dan penurunan daya tahan tubuh.
Penurunan daya tahan tubuh bisa terjadi karena stress, pola hidup tidak sehat, kurang tidur, kurang aktivitas fisik, dan perubahan cuaca seperti polusi dan panas.
Dr. Farhan Zubedi mengatakan saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernafasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernafasan.
Saat batuk terjadi, daya tahan tubuh kita akan bekerja secara aktif untuk melawan bakteri atau virus.
Baca Juga: ISPA Sebabkan Dahak di Tenggorokan Susah Keluar, Begini Cara Mengatasinya!
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR