"Nggak ada bahayanya asal dicuci bersih.
Dan perhatikan juga cairan pencucinya, jika kulitnya sensitif bisa mengiritasi," imbuhnya pada Jumat, (13/10).
Namun, perlu diperhatikan jika pembalut ini sudah kedaluwarsa atau belum.
"Harus dicek juga apakah sudah kedaluwarsa atau belum.
Takutnya kandungannya tidak bagus dan bisa memicu iritasi dan risiko kesehatan lainnya," sambungnya dilansir dari Kompas.com.
Pembalut merupakan salah satu kebutuhan penting perempuan.
Sebab, perempuan mengalami menstruasi atau datang bulan setiap bulannya.
Menurut Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Wawang Sukarya, pembalut juga wajib diganti beberapa kali dalam sehari.
Durasinya disesuaikan dengan banyaknya darah haid yang keluar.
"Pembalut itu gunanya untuk menampung dan menyerap darah haid.
Sebab, darah yang keluar semakin banyak akan memicu kuman dan bakteri.
Kuman dan bakteri ini bisa menginfeksi kelamin seperti gatal dan lecet.
"Jadi, jangan dibiarkan basah seharian.
Selain bisa bocor, juga bisa jadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan infeksi," pungkasnya. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR