NOVA.id - Baru-baru ini, heboh unggahan seorang netizen yang mengunggah jual beli pembalut reject di marketplace.
Akun @convomf mengungkap pada Jumat, (12/10) bahwa pembalut reject kerap dibeli meski tak lolos uji kualitas pabrik.
"Is this fr ada yang jual pembalut reject begini," ungkapnya.
Pembalut tersebut merupakan pembalut yang memiliki kecacatan karena kesalahan produksi.
Tidak sedikit yang bertanya soal keamanan barang tersebut.
Sebab, banyak netizen yang menduga pembalut reject bisa bahayakan kesehatan.
"Seriusan masih ada yang berani pake pembalut kayak gini?" tulis akun @martabakismissu.
"Reject kan brati barang rusak, knapa dijual lagi anjir, Perusahaan yg jual udah sesuai SOP nya padahal tp org org aneh gini jual hal sampah gini:(" tulis pemilik akun @Ccookk_.
"Itu bukan pembalut yg udah dipake, tapi pembalut yg direject karena kesalahan produksi. Biasanya memang dijual murah misa 25k dpt 100pcs, soalnya seharusnya itu gaboleh keluar dri pabrik. Emang aslinya kadang ga layak pake, tapi knpa masih banyak pembelinya? Karena ngga smua masyarakat indonesia itu mampu beli pembalut yang memang layak," kata akun @Seantara_.
Menurut Spesialis Obstetri dan Ginekologi (obgyn) dari RS Brawijaya Antasari, Dinda Derdameisya, ternyata pembalut reject tgidak berbahaya.
Bahkan pembalut tersebut bisa dicuci dan dikeringkan terlebih dulu agar tidak mengiritasi kulit di sekitar vagina.
Baca Juga: Viral di TikTok, Seorang Perempuan Didiagnosis Rahim Ganda, Apa Itu?
"Nggak ada bahayanya asal dicuci bersih.
Dan perhatikan juga cairan pencucinya, jika kulitnya sensitif bisa mengiritasi," imbuhnya pada Jumat, (13/10).
Namun, perlu diperhatikan jika pembalut ini sudah kedaluwarsa atau belum.
"Harus dicek juga apakah sudah kedaluwarsa atau belum.
Takutnya kandungannya tidak bagus dan bisa memicu iritasi dan risiko kesehatan lainnya," sambungnya dilansir dari Kompas.com.
Pembalut merupakan salah satu kebutuhan penting perempuan.
Sebab, perempuan mengalami menstruasi atau datang bulan setiap bulannya.
Menurut Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Wawang Sukarya, pembalut juga wajib diganti beberapa kali dalam sehari.
Durasinya disesuaikan dengan banyaknya darah haid yang keluar.
"Pembalut itu gunanya untuk menampung dan menyerap darah haid.
Sebab, darah yang keluar semakin banyak akan memicu kuman dan bakteri.
Kuman dan bakteri ini bisa menginfeksi kelamin seperti gatal dan lecet.
"Jadi, jangan dibiarkan basah seharian.
Selain bisa bocor, juga bisa jadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan infeksi," pungkasnya. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR