Tak sampai di situ, hal yang lebih menyeramkan lagi adalah, beberapa isi pesan DM itu menjelaskan orang tersebut tahu warna baju yang tengah dikenakan Anya.
"Cantik banget. pke baju merah trus nya suka deh sy. sy jg pke baju merah hri ini. bsok bju merah lg ya, cantik banget."
"Nya, aku cuma bs liat kmu dr sini. just wanna say, we're so close. pngen bgt samperin tp ntar deh biar km prasaran dl. bsk aku ksitu lgi ya. btw outfit hr ini keren bgt. aku jd ganti baju demi samaan."
Seperti itulah isi pesan dari orang tak dikenal yang memata-matai Anya.
Tak tersulut emosi begitu saja, Anya menegaskan masih menghargai orang-orang yang mengirim DM menakutkan itu dengan cara menyensor nama atau username Instagram mereka.
"Ini masih aku sensor karena aku masih berusaha ngehargain kalian. udah ganggu banget dan kalo makin keterlaluan, aku bisa beneran spill akun kalian sih," tulis Anya.
Perempuan kelahiran 15 Desember 1995 ini juga menceritakan kisahnya dalam bentuk video singkat.
"Aku coba untuk speak up karena ini udah lumayan over limit banget buat aku dan lumayan bikin nggak nyaman juga," tutur Anya.
Menurutnya hal ini sudah tidak bisa diwajarkan lagi.
"Kalian lihat sendiri kan? Kalo menurut aku ini udah bener-bener nggak bisa dinormalisasi lagi." kata Anya
"Orang ngefans itu juga harus tahu batasan dan aku pun juga punya privasi yang perlu kalian hargain," terang Anya.
Paham dengan profesinya sebagai publik figur, Anya mengingatkan jika ia juga manusia biasa.
Pemilik nama asli Nur Amalina Hayati itu sebenarnya sangat memaklumi jika para penggemar mencari perhatian idolanya, namun yang dilakukan orang tak dikenal ini sudah kelewat batas.
"Aku kan juga manusia biasa sama kayak kalian. Misalnya kalian mau cari perhatian ya nggak apa-apa, nggak masalah. Cuma jangan sampe kayak gini gitu lho." ujar Mantan Bio One itu.
Melalui video, Anya Geraldine juga berpesan dan memohon kepada para penggemarnya untuk tidak melakukan hal seperti itu.
"Aku mohon sama kalian untuk jangan sampai kayak gini (melewati batas), please banget aku mohon," pungkasnya berpesan kepada orang di luar sana. (*)
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR