"Saat melintas di situ kebetulan turun hujan lebat disertai angin. Keluarga ini berteduh. Kebetulan ayahnya berteduhnya di utara jalan. Kemudian ibu dan anak berteduh di selatan jalan," kata Suratno, Senin (6/11).
Tak jauh dari lokasi ibu dan anak berteduh, terdapat selokan atau gorong-gorong yang kondisi bagian atas tidak tertutup.
Sang anak yang ketakutan karena angin kencang, menangis dan ingin ikut ayahnya yang berteduh di utara jalan.
Karena tidak tahu di depannya ada gorong-gorong tanpa ada penutup di atasnya dan kondisinya tersamarkan air, membuat anak ini terperosok ke dalam gorong-gorong saat berusaha mendekati ayahnya.
"Karena hujan ada angin anak ketakutan pengin bergabung ayahnya. Saat lari menuju ayahnya dia tidak melihat bahwa di depannya itu ada gorong-gorong tersamarkan dengan air. Akhirnya dia terperosok di situ langsung hanyut," ungkap dia.
"Tim terus mencari jasad ibunya yang sampai saat ini belum ditemukan. Dari SOP Basarnas itu pencarian dilakukan sampai tujuh hari," imbuh Suratno.
Diketahui, sang anak sudah ditemukan dalam keadaan meninggal.
Jasad anak yang jadi korban sudah ditemukan sekitar empat kilometer dari lokasi kejadian pada Minggu (5/11).
Sementara ibu korban belum ditemukan.
Hingga kini tim gabungan sampai saat dengan ini masih terus melakukan pencarian. (*)
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR