NOVA.id - Tempe merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai.
Meski terbuat dari kacang kedelai dan berharga relatif murah, namun kandungan protein dalam tempe ternyata baik untuk kesehatan.
Selain itu, tempe juga merupakan sumber nutrisi beragam dan mengandung lemak sehat.
Kerap kali, tempe dijadikan lauk saat 'tanggal tua'.
Sebab, tempe merupakan alternatif protein yang harganya lebih murah dibandingkan daging, ayam, maupun ikan.
Namun, Sahabat NOVA perlu mengetahui beberapa ciri tempe yang masih layak untuk diolah.
Jangan salah ya dalam membeli tempe!
Sebab, tempe cepat basi dan bisa beracun lho.
Berniat hemat dengan membeli tempe sebagai pengganti protein hewani malah boncos karena harus berobat.
Menurut koki Hotel Santika Cirebon Aguk Prasetiyo, ada beberapa ciri-ciri tempe yang sebaiknya jangan dibeli.
Apa saja ya Sahabat NOVA?
Baca Juga: Rutin Makan Tempe Kukus, BPJS Kesehatan Malah Nganggur Tak Terpakai, Apa sih Manfaatnya?
1. Warna
Tempe yang sebaiknya tidak dibeli adalah yang memiliki warna kecoklatan.
Perhatikan, warna tempe yang masih kuning dan jamurnya berwarna putih artinya masih segar.
"Ada tempe yang warnanya hitam atau sudah coklat, itu sudah mulai busuk," beber Chef Aguk.
2. Tekstur
Selain dari warna, tempe yang tidak layak dibeli juga bisa dilihat dari tekstur.
Jika tekstur tempe mudah hancur dan tidak padat berarti sudah tidak layak dibeli.
Tempe tersebut sudah menurun kualitasnya dan saat dipegang teksturnya sedikit basah.
Tempe ini akan lebih cepat busuk.
3. Aroma
Selain warna dan tekstur, kita bisa menilainya dari aroma jamur.
Jika aroma jamur segar, bisa dipastikan tempe dalam keadaan baik.
"Tempe kan memang selalu mengalami proses fermentasi jadi akan semakin matang setiap harinya, nah baunya akan terlihat berbeda saat tempe yang baik dan yang sudah mau busuk," pungkasnya. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR