NOVA.id – Belakangan nama TikTokers Ira Nandha dan suaminya, Elmer ramai jadi perbincangan di media sosial.
Hal ini karena Ira Nandha bongkar perselingkuhan suaminya dengan pramugari bernama Bella Damaika yang ternyata satu maskapai.
Unggahan Ira Nandha sangat viral, dan sudah disukai lebih dari 1,6 juta netizen.
Ira Nandha menyebut selama empat tahun menikah, Elmer sudah 6 kali ketahuan berselingkuh dan 5 di antaranya dengan wanita yang sama.
Di tahun 2022, Ira Nandha ternyata sudah pernah menegur Bella Damaika melalui aplikasi WhatsApp.
Namun kala itu Bella Damaika membantah dirinya memiliki hubungan spesial dengan Elmer Syaherman.
Kali ini tak ada lagi kata ampun, Ira Nandha rasanya sudah di puncak kesabarannya, dan membagikan bukti perselingkuhan Elmer dan Bella Damaika yang berupa sebuah chat mesra di aplikasi discord.
"Teman teman maaf ya, aku sebenarnya gak suka melakukan ini tp aku udah gak bisa tahan lagi.
6x ketahuan. 5x dengan orang yg sama, 1x org yg berbeda. Dari awal nikah udah diselingkuhin dengan org yg sama dan selalu aku tutupin.
Aku berhasil bertahan 4 tahun ini dgn diam, kali ini aku hancur, tapi aku gamau hancur sendirian. kita rasain bareng bareng ya," tulis Ira Nandha dari unggahan Instagram-nya, Jumat (29/12/2023).
Belajar dari Ira Nandha, membuat kita bertanya-tanya, kalau pasangan ketahuan sekali selingkuh apakah lebih baik langsung tinggalkan?
Daripada berulang sampai 6 kali seperti yang dialami Ira Nandha?
Terlepas dari detail kasusnya, siapapun orangnya, pasti hatinya hancur berkeping- keping saat mengetahui pasangan mencederai komitmen yang dibangun dengan berselingkuh.
Hati hancur, wajar saja, tapi, bagaimana ketika ia meminta maaf dan berjanji tak akan melakukan kesalahan yang sama? Akankah kita memberikan kesempatan kedua, ketiga?
Menurut Winarini Wilman, PhD, psikolog, diterima atau tidaknya suami setelah selingkuh tidak bisa dipukul rata.
“Dilihat dulu alasannya. Apakah penyebab selingkuh karena cinta, kebutuhan seksual, cyber, mobile, atau selingkuh karena materi? Derajat ketidaksetiaan selingkuh tersebut bermacam-macam,” ungkapnya seperti di Tabloid NOVA edisi 1391.
Love affair, alias yang dilandasi perasaan cinta pada pihak ketiga, ungkapnya, dirasakan paling berat terlebih kalau sudah memiliki anak.
“Selingkuh yang dilatarbelakangi alasan seksual biasanya hanya berjalan sebentar karena hanya mencari kepuasan. Sedangkan selingkuh lewat cyber dan mobile perlu dilihat juga apakah hanya sementara atau malah sudah sampai ketemuan. Dan, selingkuh karena materi biasanya sengaja dilakukan karena pasangan tidak mampu memenuhi kebutuhan materinya,” lanjutnya.
Coba Beri Kesempatan, Bila...
Perkara lain yang perlu dijadikan pertimbangan adalah durasi perselingkuhan tersebut terjadi.
“Tentu tiap orang akan berbeda-beda, harus dilihat dulu kasusnya seperti apa. Ada yang hanya sekali karena “kepeleset” alias bukan karena niatnya ingin selingkuh. Penyebab ini akan lebih bisa dimaafkan. Dibandingkan saat pasangan yang selingkuh mengungkapkan dirinya sudah tidak cinta lagi pada Anda karena lebih memilih selingkuhannya,” jelasnya.
Saat mempertimbangkan akan memberi kesempatan atau tidak, coba Sahabat NOVA pikirkan, adakah hal positif yang dimiliki pasangan sehing- ga dapat mengimbangi kesalahannya ini?
“Misalnya, baru sekali selingkuh dan sebelumnya pernikahan berjalan baik-baik saja. Mungkin penyebabnya karena terpeleset, ikut-ikutan, atau terbawa-bawa. Hal ini, mungkin masih bisa dimaafkan.”
Sementara bila Si Dia berselingkuh dan tak memiliki faktor yang membuat kita mempertahankannya, seperti suka memukul atau tidak memberikan uang belanja, misalnya, berarti kondisinya sudah parah.
“Bila ini yang terjadi, sebaiknya jangan diberi kesempatan karena bisa berbahaya buat keselamatan keluarga. Apalagi jika anak menyaksikan perbuatan tersebut, bisa memengaruhi perkembangannya, kan.”
Nah, perlu diingat bahwa ketika akhirnya mau memberi kesempatan kedua, kita harus benar-benar bisa menerimanya.
“Buatlah perjanjian baru agar pasangan berjanji tidak mengulanginya. Kedua pasangan harus sama-sama memiliki komitmen untuk menutup buku dan memulai lembaran baru.”
Kita dan pasangan juga harus selalu berpikir positif ke depan.
Namun jika terjadi lagi dan lagi perselingkuhan yang dilakukan suami, perlu dipertimbangkan ulang keputusan untuk tetap hidup bersama. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR