NOVA.id - Baru-baru ini berita seorang anak laki-laki berusia 5 tahun menjadi korban kekerasan seksual menuai sorotan.
Anak TK ini diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh teman sekolahnya.
Keluarga korban mengaku melihat adanya perilaku aneh dari sang anak.
Menurut pihak keluarga, korban mulai berlaku aneh seperti mudah emosi dan membangkang.
Korban juga kerap melempar barang dan menghancurkan barang-barang jika keinginannya tidak dituruti.
Padahal, korban semula merupakan sosok anak yang ceria.
Korban juga meminta ayah atau ibunya untuk berdiri di belakangnya lalu dirinya melakukan gerakan menungging.
Diketahuilah cerita korban yang ternyata diduga mendapat kekerasan seksual dari teman sekelasnya.
Upaya mencari keadilan berujung buntu.
Pihak sekolah disebut menutupi atau menyembunyikan dan membela orangtua pelaku.
Berkaca dari kasus ini, menurut Dosen Psikolog Unair, Dr. Ike Herdiana dalam laman Unair mengungkap ada beberapa cara untuk mengetahui anak menjadi korban kekerasan seksual.
Cara mengetahui anak jadi korban kekerasan seksual
Pertama, kita perlu mengamati korban.
Kita perlu mengamati dengan seksama perilaku dan perubahan emosi korban.
Jika ada yang berubah dari kebiasaan, kita akan lebih menyadarinya.
Kita juga lebih memahami perasaan korban.
Kedua, kita perlu memperhatikan dan menjadi pendengar yang baik.
Hal ini sangat penting, agar korban merasa memiliki pendengar yang baik.
"Lalu kita dapat mengetahui kebutuhan dari sang korban apakah membutuhkan penghubung pada profesional atau tidak," ujarnya.
Selain mengetahui ciri-ciri anak terkena kekerasan seksual, kita juga bisa melakukan penanganan dan pencegahan anak melakukan kekerasan seksual.
Menurut praktisi psikologi dari Universitas Sebelas Maret Hening Widyastuti, mencegah korban menjadi pelaku kekerasan seksual dimulai dari keluarga inti.
"Saya berpesan kepada orangtua, (dimulai) dari keluarga inti dulu," terangnya dikutip dari Kompas.com.
"Kita juga harus kasih banyak informasi. Sebagai orangtua jadi kita pun harus melek wawasan, (beri tahu) hati-hati memilih teman.
Kita harus berani berteriak kalau ada 'sesuatu' misalnya naik bis tiba-tiba ada yang gesek-gesek itu kita harus berani teriak biar sekitarnya juga tahu," bebernya. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR