Pertama, jenis produk investasinya.
Hal ini lebih karena pilihan produk yang terbatas.
Misalnya, dalam saham syariah atau reksa dana syariah, produk pilihannya lebih sedikit yang masuk kategori.
“Produk-produk yang masuk ke Jakarta Islamic Index, kan juga lebih sedikit. Sehingga pemilihan saham-sahamnya sama manager investasi enggak bisa seluas yang konvensional.
Jadi, enggak bisa lebih bebas. Jadi terbatas, lebih sedikit. Nah, karena pemilihannya lebih sedikit, sehingga keuntungannya lebih terbatas,” jelas Teja.
Kedua, imbal hasil juga bisa dipengaruhi dari kondisi pasar modal. Baik pasar modal syariah maupun pasar modal umumnya.
Jadi, mana yang lebih baik?
“Itu pilihan. Mau pilih yang return-nya besar dengan risiko besar, atau dengan syariah. Malah di investasi syariah itu lebih terbantu, ya. Lebih dipilihkan yang aman dan sudah sesuai dengan syariah,” pungkas Tejasari. Semoga sekarang Sahabat NOVA tidak bingung lagi. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR