NOVA.ID - Sahabat NOVA resah si kecil suka mengisap jari dan menggigit kukunya?
Meskipun terlihat lucu, namun kebiasaan mengisap jempol yang terus dibiarkan dapat menyebabkan masalah mulut dan gigi pada anak, lo.
Penyebabnya dari sekadar rasa ingin tahu seperti apa rasanya, mengatasi rasa bosan, stres, atau usahanya menutupi rasa takut.
Yang jelas, kebiasaan ini dikenal dengan sebutan nervous habit, alias kebiasaan yang disebabkan oleh perasaan takut atau gelisah.
Selain isap jempol, ada lagi kebiasaan lain, semisal gigit kuku, mengupil, memainkan rambut (memelintir ataupun menarik-narik rambut), serta menggeretakkan gigi.
Celakanya, jika tak cepat-cepat ditangani, kebiasaan ini kerap terbawa hingga si anak tumbuh dewasa.
Namun, Sahabat NOVA sebagai orang tua jangan langsung memarahi anak karena suka mengisap jempol dan mengigit kuku.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk cara mengatasi anak suka isap jempol dan gigit kuku jari seperti dikutip dari berbagai sumber berikut ini.
1. Jangan Langsung Dimarahi dan Cari Penyebabnya
Cara nengatasi anak suka isap jempol dan gigit jari yang pertamaa adalah mencari tau penyebabnya dan jangan langsung memarahinya.
Apa yang membuatnya gelisah dan memikirkan apakah anak mengalami stres.
Jika sudah tahu apa yang membuat anak gelisah, bisa karena baru pindah rumah, perceraian orang tua, sekolah baru atau ujian, kursus pianonya, bantu anak untuk mengungkapkan kekhawatirannya.
2. Ajak Anak Diskusi
Ajak anak untuk membicarakan cara menghentikan suatu kebiasaan buruk.
Sahabat Noba dapat memulai pembicaraan mengenai apa yang dimaksud dengan nervous habit dan bagaimana menghentikannya.
Lalu tentukan sejauh mana keterlibatan Sahabat NOVA sebagai orang tua.
Apakah anak ingin orang tua mengingatkannya bila dia lupa atau apakah bila kita mengingatkannya akan membuatnya merasa terganggu?
Semakin besar seorang anak, semakin sedikit ia menginginkan keterlibatan orang tuanya.
3. Gunakan Finger Guard
Ada banyak alat di pasaran yang dirancang khusus untuk cara mengatasi anak suka isap jempol dan gigit kuku.
Alat ini populer disebut dengan finger guard.
Beberapa di antaranya terbuat dari plastik, sementara yang lain lebih seperti sarung tangan fleksibel.
Sisi positif dari finger guard yaitu bebas bahan kimia dan sebagian besar aman untuk anak-anak.
Sedangkan kelemahannya yaitu sangat terlihat jelas sehingga terkesan mengganggu dan dapat menyulitkan anak untuk menggerakkan tangan mereka ketika bermain atau makan sendiri.
4. Tawarkan Alternatif Pengganti
Beri saran agar si kecil mengganti kebiasaannya dengan satu atau dua kegiatan.
Sahabat NOVA juga dapat menambahkan beberapa teknik relaksasi yang dapat dicobanya bila dia merasa sangat ingin menggigit.
Misalnya, menarik nafas dalam-dalam atau menggenggam dan melepas kepalan tangan.
5. Konsultasikan ke Ahlinya
Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, menggigit kuku dapat merupakan tanda kegelisahan yang berlebihan.
Jika itu yang terjadi, konsultasikan anak ke dokter.
Terlebih jika menggigit kukunya sangat kuat sehingga menyebabkan luka dan berdarah atau jempolnya mengecil karena terlalu sering diisap.
Apalagi jika karena kebiasaan ini dia tidak dapat tidur nyenyak.
Konsultasikan ke dokter bila kebiasaan buruknya mendadak menjadi lebih hebat dan sering.
Nah, itulah beberapa hal yang dapat Sahabat NOVA lakukan untuk cara mengatasi anak suka isap jempol dan gigit kuku. (*)
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR