Langkah 2: Jumlahkan Pendapatan
Anggaplah tujuan finansial kita adalah mengumpulkan dana darurat sebanyak 12 kali dari pengeluaran per bulan yang besarnya Rp5 juta.
Ini artinya kita harus mengumpulkan Rp60 juta.
Berapa lama target ini bisa tercapai?
Lalu, berapa yang harus disisihkan setiap bulan?
Semuanya kita atur dan proyeksikan dalam pencatatan anggaran.
Hitunglah berbagai pemasukan yang kita punya, mulai dari gaji, bonus bulanan, hasil investasi, pendapatan sewa atau pendapatan pasif, dan pendapatan lainnya, dan jumlahkan semua.
Langkah 3: Pisahkan Pengeluaran
Selanjutnya buatlah catatan pengeluaran dengan memisahkan anggaran keuangan keluarga berdasarkan dua kategori, yakni pengeluaran prioritas dan non-prioritas.
Pengeluaran prioritas adalah pengeluaran yang wajib kita belanjakan setiap bulannya dan pengeluaran yang kita butuhkan untuk rencana tujuan- tujuan di masa depan.
Baca Juga: Trik Cara Beli Rumah dengan Gaji UMP Jakarta 2024 yang Cuma Rp5 Juta
Catat kebutuhan prioritas ini di urutan atas. Mulai dari pengeluaran pajak penghasilan (untuk entrepreneur), amal, investasi, tabungan, premi asuransi, cicilan atau utang, tunjangan orangtua, pendidikan anak (SPP dan les), belanja rumah tangga (sayuran, air minum, gas, beras, hingga sabun mandi).
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR