NOVA.ID - Viral di media sosial kasus perundungan anak di sekolah Binus International School Serpong, Tangerang Selatan.
Kasus bullying di sekolah ini terungkap usai ada yang membuat cuitan di Twitter X mengenai kondisi korban.
Kini diketahui, salah salah satu diduga pelaku perundungan itu adalah anak Vincent Rompies berinisal FLR.
Bahkan pihak sekolah, melalui General Manager Corporate Marketing Communication at Bina Nusantara (BINUS) Group, Haris Suhendra membenarkan bahwa diduga salah satu pelaku perundungan yang dimaksud adalah anak Vincent Rompies, artis dan pembawa acara ternama.
Berkaca dari kasus anak Vincent Rompies ini, bullying memang menjadi masalah serius di dunia pendidikan.
Kasus bullying layaknya gunung es yang hanya sedikit nampak di permukaan saja.
Akibat bullying, tak sedikit anak yang terganggu psikologis dan prestasinya.
Perilaku yang termasuk bullying berupa ancaman fisik seperti memukul, merampas, mendorong, atau dalam bentuk verbal, misalnya mengejek, mencela, mengintimidasi, dan mengisolasi seseorang.
Menurut mantan Komisioner Bidang Pendidikan KPAl, Susanto saat diinterview NOVA pada tahun 2015, banyak hal yang melatarbelakangi mengapa peserta didik menjadi pelaku bullying.
Di antaranya pengaruh dari pola asuh, lingkungan sosial, dan tontotan atau mainan.
"Anak yang dididik dengan cara kekerasan, misalnya dipukul atau dibentak, baik langsung atau tidak langsung, akan berpengaruh pada kepribadiannya. Anak yang kerap mendapat perlakuan kasar, akan meniru dan mengulangnya pada teman atau orang lain," jelas Susanto saat diinterview NOVA pada tahun 2015.
"Tontonan dan mainan bermuatan kekerasan membuat anak berpotensi melakukan hal yang sama ketika berinter-aksi sosial dengan rekan sekolah dan rekan sepermainan," sambungnya.
Lantas, bagaimana cara mencegah atau mengantisipasi anak agar tidak menjadi korban bullying di sekolahan?
Cara Cegah Anak Menjadi Korban Bullying di Sekolah
Sebagai orang tua, perlu ekstra perhatian untuk setiap detail yang terjadi pada buah hati di sekolah.
Berikut 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah anak menjadi korban bullying.
1. Memperkuat ikatan kasih sayang orang tua dan anak
Ikatan kasih sayang yang kuat membuat si buah hati lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai masalah karena merasa ada orang tua yang selalu siap melindungi.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri
Anak yang percaya diri memiliki kemampuan untuk memilih teman yang baik.
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri, Sahabat NOVA bisa mengajak anak melakukan kegiatan bersama yang disukai dan dikuasai.
3. Mendengarkan anak cerita
Kadang cerita yang disampaikan sepele bagi orang tua.
Namun bagi anak, didengarkan adalah suatu hal yang membuat dirinya merasa dihargai.
la pun tak segan untuk bercerita apa saja pada orang tuanya.
4. Mengenal teman-teman anak di sekolah
Selain selalu mendengarkan cerita anak tentang kesehariannya di sekolah, ada baiknya juga mengenal teman-temannya.
Tujuannya agar Sahabat NOVA sebagai orang tua juga bisa memahami pergaulan anak.
5. Ajari anak untuk berani berkata TIDAK
Sikap ini sangat diperlukan agar anak terhindar dari bullying.
Jika ada teman yang menyakitinya, anak terbiasa untuk langsung mengungkapkan perasaan ketidaksukaannya itu.
6.Beri Pengertian pada Anak
Apabila anak menjadi korban bullying, Susanto menyarankan agar tidak frontal melawannya.
"Karena justru akan menimbulkan masalah baru, bahkan anak bisa terluka,"
"Lebih baik langsung mengomunikasikan atau melaporkan kepada orang terdekat yang bisa dipercaya agar ia terlibat untuk mencegah. Namun sayangnya, seringkali tak sedikit orang terdekat abai terhadap bullying."
Menurut Susanto, pihak sekolah lebih berperan aktif untuk mencegah terjadinya bullying di lingkungan belajar.
"Pihak sekolah harus membangun perspektif yang sama antara tenaga pendidik dan kependidikan tentang bullying, mengedukasi siswa agar tidak menjadi pelaku dan korban bullying, membangun mekanisme penanganan jika ada bullying, serta menyinergikan peran sekolah dan orangtua agar terlibat dalam pencegahan bullying," ujarnya.(*)
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR