NOVA.id - Menjelang ramadhan kita sudah bersiap menghadapi ibadah puasa.
Ternyata, puasa memiliki begitu banyak manfaat. Bahkan, puasa bisa menghilangkan stres!
Manfaat puasa untuk kesehatan, antara lain menurunkan berat badan, mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, serta menurunkan kolesterol.
Puasa juga akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam keadaan puasa, sistem kekebalan tubuh meningkat karena kadar LDL yang turun memberikan stimulasi bagi respons imunitas tubuh.
Selain itu, detoksifikasi alias pembuangan racun tubuh pun berjalan dengan cara memberikan nutrisi yang sesuai untuk sel-sel tubuh.
Toksin dalam tubuh bisa berasal dari makanan yang tidak tercerna, udara, residu obat-obatan, atau logam berat pada air.
Sebenarnya, proses detoksifikasi ini sudah terjadi secara alamiah dalam tubuh, yaitu saat kita berkeringat, buang air kecil, dan buang air besar.
Tapi, ada saatnya proses alamiah ini terganggu, begitu menurut Wahyu Budi Triana, S.GZ, RD dari RS Permata Pamulang.
"Oleh karenanya, kita perlu melakukan proses detoksifikasi secara berkala, salah satunya lewat puasa.
Dengan puasa, organ-organ tubuh bisa beristirahat selama beberapa jam.
Baca Juga: Stok Timun di Kulkas saat Puasa, Bisa Jadi Masker Wajah untuk Kulit Kering hingga Mata Panda
Kondisi ini akan dimanfaatkan tubuh untuk memperbaiki jaringan dan sel-sel tubuh yang rusak atau sudah aus," urainya.
Selain itu, puasa juga bagus sebagai sarana pengendalian diri.
Penelitian menunjukkan, orang yang mampu melakukan pengendalian diri dengan baik akan lebih sehat, mampu mengontrol emosinya, dan terhindar dari berbagai penyakit.
Yang tak kalah penting, Wahyu menambahkan, puasa juga akan meningkatkan kemampuan otak.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat dapat meningkatkan faktor neurotropik yang diturunkan dari otak.
Fungsi otak dapat meningkat karena tubuh mendorong produksi sel-sel otak yang lebih banyak.
Demikian juga penurunan jumlah hormon kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal membuat seseorang dapat menurunkan tingkat stres selama dan setelah Ramadan. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR