NOVA.id - Salah satu bahan makanan yang kerap diolah menjadi rakjil Ramadhan adalah cincau.
Makanan berwarna hitam jni memiliki tekstur bak agar-agar.
Banyak yang menyukai es buah dengan campuran cincau karena rasanya yang membuat adem tenggorokan.
Namun, terkadang kita sulit membedakan cincau kualitas baik dan kualitas buruk.
Selain itu, salah menyimpan cincau hitam bisa membuat teksturnya berubah kisut dan tidak lembut lagi.
Tekstur cincau hitam dipengaruhi suhu di sekitarnya.
Durasi yang terlalu lama juga menyebabkan cincau terasa asam.
Cara Simpan Cincau Hitam agar Tahan Lama
Berikut cara menyimpan cincau yang benar agar awet tahan lama dan tidak mudah basi
1. Taruh cincau di suhu ruang
Menurut Isa, penjual cincau hitam di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, cincau hitam sebenarnya cukup di simpan di suhu ruang.
Cara ini bisa digunakan jika kita akan segera mengolah cincau.
Cincau bisa bertahan dua hari dalam suhu ruang.
Menyimpan cincau hitam di suhu ruang terlalu lama bisa menyebabkan timbul aroma asam dan tidak lagi aman untuk dimakan.
Baca Juga: Resep Tahu Cabe Garam, Menu Buka Puasa Simple Cuma 10 Menit!
2. Masukkan cincau hitam ke dalam kulkas
Namun bila kita ingin menggunakannya dalam waktu lama, sebaiknya simpan di kulkas.
"Selama cincau hitamnya ditaruh di kulkas, semingguan juga tahan," ujar Isa saat ditemui Kompas.com, Jumat (24/03).
3. Rendam cincau hitam selama disimpan
Cincau hitam biasanya dijual dalam kondisi agak basah, tetapi tidak terendam sepenuhnya.
Rendam cincau dengan air untuk mempertahankan kualitasnya dan teksturnya yang lebih baik.
Tips memilih cincau yang berkualitas baik:
Tekstur
Sentuhan adalah salah satu cara untuk memeriksa kualitas cincau.
Sentuh cincau dengan tanga untuk memastikan teksturnya kenyal dan tidak terlalu keras.
Cincau yang kenyal menandakan kualitas yang baik.
Aroma
Cincau hitam seharusnya tidak memiliki aroma yang aneh atau tidak sedap.
Cincau yang baik memiliki aroma segar dan alami.
Bentuk
Pilih cincau yang memiliki bentuk yang baik dan seragam.
Hindari cincau yang pecah-pecah atau tampak rusak. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR