NOVA.id - Bulan ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk mengubah pola makan.
Selain melakukan puasa, kita juga tetap bisa menerapkan diet sehat saat ramadhan.
Salah satu diet yang bisa kita gunakan adalah diet ala Medierania di bulan ramadhan.
Sebab, diet Mediterania tak ekstrim dan juga memiliki gizi seimbang.
Sebuah penelitian awalan kemudian menunjukkan jika mengonsumsi lebih banyak makanan nabati dan lemak sehat amat baik bagi kesehatan.
Riset menunjukkan, sesuai pola diet Mediterania, ini dapat melindungi diri melawan risiko penyakit jantung, sindroma metabolik, beberapa jenis kanker, obesitas, diabetes tipe 2, demensia, dan penyakit Alzheimer.
Dampak dari diet Mediterania ini telah diteliti secara ekstensif selama 10 tahun, dengan lebih banyak bukti klinis dan ilmu pengetahuan yang lebih baik.
"Ada banyak manfaat kesehatan, dan bukti yang lebih kuat dan bukti lanjutan jika diet ini dapat melindungi dari penyakit diabetes dan kardiovaskular," ungkap Dariush Mozaffarian, MD, DrPH, seorang peneliti juga ahli kardiologi, profesor dan wakit direktur Program Epidemologi Kardiovaskular di Harvard School of Public Health.
Pengertian Diet Mediterania
Ada beragam diet Mediterania.
Dari Spanyol hingga Timur Tengah, banyak pengombinasian dasar-dasar diet dengan ketersediaan makanan dan preferensi kultural.
Akan tetapi ada kemiripan didapat dari makanan nabati seperti dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, gandum utuh, kacang, zaitun dan minyak zaitun yang dikombinasi dengan keju, yoghurt, ikan, unggas, telur dan anggur.
Baca Juga: 5 Tips Diet dari Ahli Gizi, Seminggu Langsung Turun 1 Kg Pakai Cara Ini
Makanan ini adalah dasar dari rencana menyediakan ribuan mikronutrien, antioksidan, vitamin, mineral dan serat yang dapat bekerjasama melindungi risiko penyakit kronis.
Kebanyakan makanan dalam rencana diet disajikan segar, beberapa juga bahan makanan yang utuh tanpa mengalami proses spt fermentasi.
Metoda persiapan penyajian sifatnya simpel dan hindari menggoreng dengan minyak banyak serta lebih sedikit asupan sumber lemak jenuh, sodium, pemanis dan daging merah.
Selain pola makan, gaya hidup Mediterania termasuk makan malam santai dan aktivitas fisik reguler adalah bagian penyeimbang penting rencana diet.
Rahasianya pada Minyak Zaitun
Minyak zaitun kerapkali dikaitkan dengan diet Mediterania.
Akan tetapi bukan sekedar minyak zaitun, melainkan minyak zaitun murni atau extra virgin olive oil.
Kendati bukan seluruhnya mengharuskan minyak zaitun.
"Beberapa bukti lemak jenuh tunggal sendiri bersifat protektif terhadap penyakit kardiovaskular," ungkap Mozaffarian.
Keuntungan Diet Mediterania
Diet Mediterania telah lama dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Studi menunjukkan diet Mediterania secara menguntungkan secara langsung pada risiko kardiovaskular termasuk total kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, tekanan darah dan kadar gula darah.
Riset yang dilakukan the PREDIMED membandingkan diet Mediterania dengan diet rendah lemak.
Ditemukan jika diet Mediterania lebih berdampak menguntungkan dalam faktor-faktor risiko kardiovaskular.
Di Maret 2011, sebuah analisa dari 50 penelitian mengaitkan diet Mediterania dengan penurunan risiko sindrom metabolik, yang dikelompokkan denan faktor risiko pencetus penyakit jantung, diabetes dan stroke.
Studi yang lain menyarankan, salah satu strategi menurunkan risiko diabetes dengan diet Mediterania diimbangi dengan menjaga berat badan ideal.(*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR