NOVA.id - Gamer perempuan Indonesia, Nita Vior memang terkenal dengan imej "bocah kosong" alias lemot.
Namun kadanga banyak orang meragukan persona tersebut sebagai gimik belaka.
Tapi belakangan di Podcast Raditya Dika, Vior mengaku bahwa ada virus di dalam dirinya yang membuatnya jadi terlihat lamban berpikir.
Virus ini dia dapat saat masih di dalam kandungan.
"Jadi dulu mami aku itu waktu hamil sering makan makanan mentah biar sehat. Tahunya banyak virus, jadi kena ke kandungannya," ujar Nita Vior, dikutip pada Rabu (1/5/2024).
Akibat virus tersebut, Nita Vior nyaris tak bisa lahir karena dokter menyarankan sang ibunda untuk menggugurkan kandungannya.
Bahkan saat itu sang ibu bercerita padanya bahwa sudah menemui 10 dokter, namun semuanya meminta untuk menggugurkan karena virusnya terlalu banyak.
"Tapi ada satu dokter, namanya kalau enggak Yusuf ya Yosef, lupa. Dia dokternya Raffi Ahmad lho," tutur Vior.
“Dia bilang enggak apa-apa dipertahanin, tapi mahal biayanya. Rp500.000 satu kapsul zaman dulu. Terus harus minum sebulan,”
Nita Vior bersyukur dirinya lahir dalam kondisi baik-baik saja dengan anggota tubuh yang lengkap.
Namun masih ada sisa virus di otaknya.
Baca Juga: Hamil Anak Kedua, Tantri Kotak Terkena Virus Toksoplasma, Kenali Gejala dan Dampaknya!
“Kata dokter virusnya enggak bisa dihilangin, bisanya ditidurin aja. Namanya torsobella ya (Vior menebak ragu)?,” kata Vior.
"Itu bisa membuat otak agak terhambat berpikirnya, kalau udah bangun virusnya," lanjutnya.
Apa itu penyakit yang menyerang ibu Vior saat hamil?
Diduga penyakit yang menyerang Vior saat masih dalam kandungan adalah bagian dari infeksi TORCH.
Memang apa itu TORCH?
Menurut dr. Rahayuning Indit Pramesti, SpOG., dalam wawancaranya di Tabloid Nakita 865, TORCH adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan virus Herpes.
Ibu hamil yang terinfeksi TORCH berisiko tinggi menularkan kepada janinnya yang bisa menyebabkan cacat bawaan.
Yuk kita bedah satu-satu apa saja kemungkinan penyebab TORCH.
1.Toksoplasmosis
Toksoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang diperoleh mamil bila memegang kucing yang terinfeksi, minum susu yang tidak terpasteurisasi, me ngonsumsi daging yang telah terkontaminasi ataupun daging/telur setengah matang.
Infeksi ini menyebar ke janin melalui plasenta, bisa menyebabkan infeksi pada mata dan sistem saraf pusat.
Baca Juga: Waspada, Radang Otak karena Toksoplasma Sumbernya Bisa dari Kucing!
Organisme ini dapat masuk ke dalam otak atau jaringan lunak dan membentuk kista jaringan. Semakin lama mamil terinfeksi, semakin memungkinkan janin ikut terinfeksi.
Pada keadaan lain, toksoplasmosis dalam kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan kecacatan janin. Insiden toksoplasmosis pada kelahiran adalah 1 dalam 1.000 kelahiran normal.
2.Rubela
Lebih dikenal dengan nama campak jerman, merupakan virus yang menyebabkan ruam kulit. Efek samping virus ditemukan sedikit pada anak-anak, namun bila janin terkena virus ini akan menyebabkan kecacatan.
Tingkat rata-rata infeksi janin berva- riasi berdasarkan saat mamil terinfeksi, Kecacatan janin ditemukan sebanyak 85 persen pada janin terinfeksi saat delapan minggu pertama kehamilan.
Sementara bayi yang lahir dengan rube- la menunjukkan adanya penyakit jantung, keterbelakangan mental, hilang pendengaran, kelainan darah, gangguan penglihatan atau pneumonia.
3.Cytomegalovirus (CMV)
CMV merupakan golongan virus herpes.
Virus ini dapat menyebar melalui cairan tubuh, hubungan seksual, dan me- nyusui. Infeksi virus ini pada janin dapat menyebabkan hilangnya pendengaran, epilepsi, dan keterbelakangan mental.
Bayi baru lahir yang mendapatkan CMV dari proses kelahiran ataupun kehamilan dapat terkena pneumonia dan hepatitis.
4.Herpes Simplex
Virus ini menyebar melalui oral, genital, dan kontak tubuh (mata, kulit, mulut, saluran pernapasan atas). Infeksi ini juga dapat menyerang melalui liver dan kelenjar adrenal.
Pada janin, virus ini umumnya disalurkan dari mama melalui jalan lahir selama persalinan nor- mal. Tanpa pengobatan, tingkat kematian pada bayi mencapai 80 persen.
Walaupun telah diatasi dengan antivirus, tingkat kematian sekitar 15—20 persen. Sebanyak 40—55 persen yang bertahan hidup mengalami kerusakan jangka panjang sistem saraf pusat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk dokter mendiagnosis infeksi HSV pada kelahiran secepat mungkin guna mendapatkan peng- obatan efektif.
5.HIV
HIV (human immunodefi ciency virus) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS. Belum ditemukan pengobatan yang dapat menghilangkan HIV. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR