TabloidNova.com - Pagelaran busana identik dengan para model yang tampak glamor. Namun, faktanya tidak selalu demikian. Para pengidap kanker memeragakan busana muslim di Islamic Fashion Festival yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, baru-baru ini. Mereka hadir untuk memberi harapan pada perempuan lain akan adanya "harapan dan kesempatan" yang sama buat siapapun.
Para pengidap kanker tersebut tampil dalam program yang digagas oleh NGO Pink Unity selama perhelatan Islamic Fashion Festival berlangsung. Beberapa nama desainer yang turut berpartisipasi di antaranya ada Calvin Thoo, Salikin Sidek, dan Jarumas. Pagelaran ini juga diikuti oleh desainer dari beberapa negara lain termasuk Indonesia, yakni Biyan dari Jakarta dan Milo dari Bali.
Menurut koran harian setempat, event yang diberi tajuk "Giving Hope, Touching Hearts" tersebut diinisiasi sebagai sebuah eksperimen dari bentuk terapi dari dokter untuk mengembalikan rasa percaya diri terhadap kaum perempuan. Khususnya yang minder dan dalam keadaan rapuh karena mengidap penyakit kanker.
Event yang berbalut aksi sosial ini digagas Pink Unity dengan didukung penuh oleh para pengidap kanker dan didampingi oleh Raja Permaisuri Perak Tuanku Zara Salim, istri dari Sultan Perak, Malaysia.
Selama event ini berlangsung, mereka (para pengidap kanker) didandani dengan busana koleksi dari para desainer. Beberapa koleksi tersebut didominasi oleh gaun panjang yang indah dengan tambahan detail perhiasan dan manik-manik.
Di antara para model ini, ada Salmah Stewart, salah seorang pengidap kanker dan juga presiden Pink Unity. Ia mengatakan, memeragakan busana desainer di catwalk memberi harapan pada perempuan pengidap kanker dan kesempatan buat mereka untuk bangkit.
Pada Sun Daily, Salmah mengatakan dirinya berharap event ini bisa membawa pesan yang lebih luas pada publik bahwa di samping berjuang menghadapi penyakit, perempuan penyandang kanker juga bisa tetap tampak cantik dan merasa optimistis akan hidup yang dijalani
Islamic Fashion Festival sendiri tahun ini mempromosikan keberagaman dalam koleksi dan desainer yang hadir. Total ada sekitar 250 desainer yang turut berpartisipasi, di antaranya Kamerun, Perancis, India, Yordania, Maroko, Palestina dan Singapura. Ada Etro (Italia), Zang Toi (New York), Hindi Mahdi (Paris), Biyan (Jakarta), Milo (Bali), Melinda Looi dan Dato' Tom Abang Saufi (Kuala Lumpur), dan Swarovski.
Rai Rahman/The Daily Mail
KOMENTAR