Puas belanja, kami melanjutkan perjalanan ke Penjara Fremantle. Dari luar, bangunan yang dipergunakan sejak tahun 1850 dan ditetapkan menjadi situs sejarah Australia ini tampak angker.
Melangkahkan kaki ke dalamnya, suasana mencekam tambah terasa. Bau pengap yang khas, tangga-tangga kayu, sel-sel sempit, ruang isolasi, ruang penyiksaan, tempat hukuman gantung, hingga kisah-kisah horor tentang napi yang bunuh diri membuat bulu kuduk merinding. Ketika tur selesai, lega rasanya kembali menghirup udara kebebasan yang segar.
Terlebih dulu bus tumpangan kami berhenti di Caversham Wildlife Park, lalu ke Margaret River Chocolate Company dan Mondo Nougat. Di pabrik cokelat, NOVA berhasil membuat sebatang milk chocolate yang legit enak. Tak lupa membeli beberapa bungkus cokelat istimewa untuk oleh-oleh keluarga tercinta.
Puas menikmati cokelat, telepon Terence berdering. Kami ditunggu untuk wine testing dan jamuan makan siang di Sandalford Winery, salah satu perkebunan dan pabrik anggur terbesar dan tertua (1840) di Australia Barat. Sambil menikmati ketenangan dan keindahan kebun anggur, kami menyantap steak salmon dan anggur putih khas Sandalford.
Tak terasa hari beranjak sore. Perut kami benar-benar penuh dan hangat. Sebelum kembali ke hotel, kami sempat mengunjungi The Aquarium of Western Australia. Mengingat ini hari terakhir kunjungan kami di Perth, beberapa dari kami kembali memborong suvenir.
Dini hari, pesawat membawa kami kembali ke Tanah Air. Benar-benar, sebuah perjalanan penuh ketenangan yang tak terlupakan.
Ratih Sukma Pertiwi
KOMENTAR