Melihat tamu berdatangan, Maya hanya bisa menyalami lalu menangis masuk ke kamar. "Ia masih syok berat. Berulang kali sampai pingsan," tutur Lestari, ibunda Maya. Tak heran kalau Maya begitu terguncang. Pasalnya, ia tengah mengandung tujuh bulan.
Pada hari naas itu, dikisahkan Lestari, Maya masih melakukan kontak telepon dengan Teguh. "Banyak hal yang dibicarakan. Teguh minta doa restu agar diberi keselamatan menjelang hari-hari pelaksanaan penerjunan. Ia juga pesan agar sang istri bisa menjaga bayi yang ada dalam kandungannya. Teguh bilang, 'Bunda, jaga adik dalam kandungan ya'," papar Lestari sendu.
Lestari mengibaratkan, saat ini adalah masa-masa dimana Teguh dan Maya seharusnya merasakan kebahagiaan. Hampir setiap jam dalam setiap hari Teguh selalu menelpon istrinya. Seolah setiap langkah yang diambil tak pernah lupa ia kabarkan kepada Maya.
Bagi Lestari, Maya dan Teguh pasangan yang sangat serasi. Setelah pacaran sekitar empat tahun, mereka menikah lalu Maya hamil. "Rencananya, kalau tidak ada musibah, tanggal 10 April ini Teguh akan mengadakan selamatan tujuh bulanan. Dia janji segera pulang setelah penerjunan. Tapi ternyata hanya kurang beberapa hari, Teguh keburu tiada."
KOMENTAR