Tak bisa dipungkiri jika pendapat orang di luar keluarga bisa membawa pengaruh dalam cara kita membesarkan si Kecil.
Jika saran tersebut sevisi mungkin bisa diterapkan, tapi bagaimana kalau bertentangan?
Misalnya, sang nenek kerapkali melarang anak bermain kotor-kotoran, sedangkan kita menilai hal itu bukan masalah besar.
Celakanya, jika pasangan malah tak mendukung kita soal ini.
(Baca juga : Jangan Larang Anak untuk Bergerak, Orangtua Malah Harus Bersyukur Punya Anak yang Tak Bisa Diam)
Kunci Kompromi
Tidak ada kata terlambat walaupun diskusi soal pola asuh ini tak dilakukan sebelum kita dan pasangan menjadi orangtua.
Yang penting pasangan tetap merasa dihargai dan dipahami.
Dan yakinlah bahwa pasangan juga punya niat yang baik untuk masa depan keluarga. Bagaimana memulainya?
1. Komunikasi
Agar bisa menemukan jalan tengah yang menenangkan pasangan, tentu Mam dan Dad perlu membicarakan hal ini hingga tuntas.
Sehingga bisa satu suara dan kompak dalam mengasuh si Kecil.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR