TabloidNova.com - Sejatinya, ketika seseorang melakukan perjalanan ke suatu tempat dan menemukan momen yang unik atau langka, biasanya akan langsung mengabadikannya. Tak terkecuali dengan yang dilakukan editor fashion majalah gaya hidup ternama dunia, Vogue, Elisabeth von Thurn und Taxis.
Ketika Elisabeth menyusuri jalanan di kota Paris yang identik dengan kesan glamor dan stylish, ia menemukan salah satu momen yang menurutnya sangat langka dan unik. Ia melihat seorang perempuan tunawisma dengan mantel tebal yang sangat kotor sedang duduk di atas sleeping bag, di antara tumpukan sampah. Uniknya, perempuan itu terlihat membuka-buka lembaran majalah Vogue edisi lama.
Tak ingin membuang kesempatan langka itu, spontan Elisabeth membidik sang tunaswisma menggunakan ponselnya secara diam-diam dari kejauhan.
Tanpa pikir panjang, Elisabeth langsung mengunggah foto itu ke akun media sosialnya, salah satunya Facebook. Elisabeth menulis keterangan "Paris memang penuh kejutan, saya menemukan pembaca majalah saya bahkan di sudut-sudut jalan yang tak terduga."
Berharap mendapatkan komentar positif atas fotonya yang menyebar secara viral itu, Elisabeth justru mendapat respons sebaliknya. Bahkan Elisabeth dituding telah begitu rendahnya menilai kaum tunawisma yang banyak terdapat di jantung kota Prancis itu.
Seperti dilaporkan Mail Online, perempuan Paris yang ditanya mengenai foto Elisabeth menjawab dengan pedas. "Tak sopan mengambil gambar orang-orang yang tinggal di jalanan. Sangat tidak sopan! Kehidupan yang miskin sama sekali bukanlah lelucon," tukasnya.
Juru bicara lembaga amal yang mengurusi para tunawisma di Paris, Emmaus, kepada Mail Online, mengatakan, "Tunawisma itu bernama Maryse, usianya 65 tahun. Dia sudah lama hidup di jalanan dan sedikit bingung, tapi ramah. Kami telah melakukan yang terbaik buat dia dan para tunawisma lainnya."
Saat diwawancarai Mail Online, Maryse mengaku tak ingat sejak kapan menjadi tunawisma. "Lihatlah saya dikelilingi semua sampah yang bau ini. Hidup di jalan keras sekali. Dingin di malam hari dan bikin tak bisa tidur. Badan dan kaki jadi sakit, bahkan saya sampai kehilangan gigi."
Kendati hidup di jalanan dan kotor, Maryse mengaku sangat suka melihat-lihat majalah bekas yang penuh warna. "Dulu saya pernah menikah, tapi tak punya anak. Saya tak tahu apakah orangtua saya masih hidup atau tidak. Saya hidup sendirian," katanya sambil berkata, dapat menyambung hidup dari uluran tangan para pemberi uang di jalanan.
Di sisi lain, pada laman Facebook-nya Elisabeth sempat ikut mengomentari seseorang yang menulis, "Foto ini sangat kejam dan tak berperasaan terhadap orang miskin." Elisabeth menanggapi, "Mengapa kejam? Saya sama seperti Anda, tetap menghargai martabat setiap manusia termasuk orang miskin!"
Namun setelah menerima kritikan tajam bertubi-tubi atas fotonya itu, selang beberapa jam kemudian foto yang ia unggah itu pun dihapusnya.
Dalam status barunya di Facebook ia menuliskan permintaan maaf. "Saya ingin melakukan permintaan maaf yang tulus kepada semua orang atas foto yang telah melanggar rasa kemanusiaan. Hormat saya. Elisabeth."
Intan Y. Septiani/The Mirror
KOMENTAR