Strategi pengobatan diarahkan pada beberapa masalah, yaitu apakah penyebabnya psikis atau organik, tingkat dan lama menderita DE, serta memeriksa ada tidaknya gangguan metabolik.
Di samping itu, perlu diperiksa apakah ada kekacauan hormonal akibat dari resistensi insulin pada diabetes, apakah ada efek dari obat-obatan yang dipakai dalam waktu lama (jangka panjang), serta meneliti ada tidaknya indikasi atau kontraindikasi.
Tujuan utama pengobatan DE adalah mengobati penyakit dasar terlebih dahulu, bukan sekedar mengobati gangguan DE. DE seringkali terkait berbagai faktor resiko yang dapat dimodifikasi, seperti gaya hidup dan penggunaan obat-obatan.
Pola hidup sehat mencakup olah raga, menu makanan sehat, menghindari rokok atau alkohol, menjaga kadar kolesterol dalam tubuh, mengurangi berat badan hingga normal, serta mengurangi stres.
Ada berbagai pengobatan DE, mulai pemberian obat hingga operasi. Namun, tidak semua kasus DE mendapat terapi yang sama, dan tidak akan memberikan hasil yang maksimal tanpa mencari penyebab yang tepat dari DE tersebut.
"Setiap kasus DE mempunyai penyebab yang berbeda, sudah tentu terapinya berbeda tiap kasus. Pada prinsipnya semua pilihan terapi harus mempertimbangkan: efektifitas, safety (tidak memberikan efek samping) dan praktis pemakaiannya," kata Ka. Dep. Urologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U, saat Seminar Media tentang "Disfungsi Ereksi", Rabu (22/5) lalu di Jakarta
Hasto
KOMENTAR