Tabloidnova.com - Pemilik Gedung Wisma Kosgoro, politisi Hayono Isman mengaku kecewa melihat keterlambatan datangnya mobil pemadam atau mobil skylift milik Dinas Pemadam Kebakaran DKI untuk memadamkan kobaran api yang makin membesar di gedung perkantoran itu pada Senin (9/3) malam.
Hayono Isman pun mengemukakan alasan kekecewaannya. Apalagi, ia menambahkan, Wisma Kosgoro mempunyai nilai historis yang menurutnya sangat berharga.
"Gedung Wisma Kosgoro ini ada sejarahnya karena sebelum dibangun tanahnya diberi oleh Bung Karno. Pemberian Presiden Bung Karno ini, kan, menjadi sebuah hal yang patut dikenang," tutur Hayono saat ditemui dan didampingi istri dan anaknya, Senin (9/3) malam.
Selain kecewa soal keterlambatan datangnya mobil pemadam kebakaran (damkar) dan skylift, Hayono juga mengkritik posisi mobil operasional skylift yang kurang strategis setelah datang ke lokasi.
Apalagi menurutnya, lokasi penempatan atau parkirnya mobil skylift terlalu jauh dari pusat kota, yang merupakan pusat dari gedung-gedung bertingkat sangat tinggi di Jakarta. Terlebih lagi, skylift biasa digunakan untuk memadamkan api di tempat yang sangat tinggi.
"Sistem damkar perlu ditinjau kembali. Tempat parkirnya jangan dipusatkan di Ciracas, akan sulit menjangkau gedung-gedung tinggi di pusat Jakarta," ujar politisi Partai Demokrat berusia 59 tahun itu.
Sementara itu, seperti dilaporkan Kompas.com, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Idris Gaharina membantah apa yang diutarakan Hayono.
"Tidak betul kami kurang tanggap menghadapi kebakaran ini. Kami bekerja selalu dengan segenap kemampuan untuk memadamkan setiap kebakaran," jawab Idris.
Sebelumnya, sekitar pukul 04.00 WIB dini hari, api yang melahap sisi selatan lantai 16 hingga lantai 20 gedung perkantoran itu terlihat mulai mengecil. Ketika itu, menurut Idris, api sudah bisa dikatakan padam meski belum sepenuhnya mati. Namun pada Selasa pagi (10/3) tadi, api masih terlihat dari lantai 20 di Wisma Kosgoro.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com
SUMBER: KOMPAS
KOMENTAR