Bila kedua belah pihak bersedia bekerja keras untuk memperbaikinya, kemungkinan besar pernikahan bisa terselamatkan. Namun, ada pula alasan-alasan yang sebaiknya tidak Anda pakai untuk tetap bertahan, ketika Anda tahu bahwa sebetulnya sudah tak mungkin lagi pernikahan diteruskan.
Anak
Banyak pasangan yang tidak bahagia dalam pernikahannya menggunakan alasan ini untuk bertahan. Padahal, ini bisa jadi alasan terburuk. Bila Anda berdua tidak bahagia secara terus-menerus, bagaimana bisa membesarkan dan mendidik anak dengan baik? Bagaimana bisa menghasilkan anak yang bahagia? Menyaksikan kedua orangtuanya bahagia meski berpisah akan lebih membuat anak bahagia dan hidup nyaman, ketimbang melihat mereka hidup bersama tapi selalu bertengkar.
Stabilitas uang
Anda merasa lebih takut untuk menghadapi kenyataan bahwa setelah bercerai tak ada lagi yang menafkahi dan mencukupi kebutuhan Anda dan anak-anak, ketimbang menghadapi hubungan yang penuh keterpaksaan ataukekerasan fisik yang Anda terima dari suami. Padahal, dengan perasaan yang lebih bahagia daripada sekarang, Anda akan lebih mudah untuk berpikir jernih dan mencari solusi untuk mendapatkan penghasilan. Ingat pepatah di mana ada kemauan, di situ ada jalan, kan?
Janji
Saat menikah dulu, Anda memang mengucapkan janji untuk sehidup semati. Berusaha mati-matian untuk menepati janji itu meski hidup Anda merana lantaran pasangan berkali-kali berselingkuh terang-terangan di depan Anda dan menelantarkan keluarga tentu bukan hal yang bijak.
Perasaan bersalah
Seringkali, perempuan merasa tak tega meninggalkan suaminya karena khawatir memikirkan bagaimana kelak hidup suaminya setelah bercerai. Padahal, sang suami mungkin sudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga yang selalu ia ulangi meski saat meminta maaf seolah berniat tobat. Atau, perempuan memikirkan pendapat dan tudingan masyarakat di sekitarnya atau kelak hidup anaknya akan menderita bila ia bercerai. Seperti halnya pernikahan, hidup Anda pribadi juga sangat penting untuk dipikirkan. Anda tak ingin jadi martir dalam pernikahan, bukan?
Takut
Tak sedikit perempuan yang merasa tidak akan mampu menghadapi berbagai masalah yang akan datang bila kelak bercerai. Padahal, masalah pernikahannya bisa jadi lebih rumit. Satu-satunya jalan untuk mengatasinya adalah menghadapi langsung masalah-masalah tersebut. Ini akan membentuk Anda menjadi pribadi yang kuat dan tegar. Toh, Anda sudah pernah mengalami hal yang juga sangat berat dalam hidup Anda, yaitu bercerai, dan Anda masih tetap baik-baik saja.
KOMENTAR