Kapan Harus Periksa?
Dari pemaparan Prima tadi, keputusan untuk memiliki buah hati sebaiknya dimulai dari menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan. Akan tetapi, jika pertimbangan waktu telah dipilih dengan tepat namun Anda dan pasangan beberapa kali gagal dalam merencanakan kehamilan, sebaiknya segera berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan kesuburan harus mengikutsertakan suami dan istri. Suami akan diperiksa kesehatan sel spermanya, sementara pada istri akan dilakukan pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG), Ultrasonografi (USG), dan hormon.
HSG dilakukan untuk mengetahui kondisi rahim dan saluran telur menggunakan sinar X (rontgen). Sementara USG diperlukan untuk memantau perkembangan folikel dan ketebalan selaput lendir rahim, serta mendeteksi kelainan pada rahim, indung telur, dan saluran telur.
Lebih lanjut, pemeriksaan hormon penentu kesuburan yaitu hormon LH, progesteron, FSH, dan estrogen, juga dapat dilakukan untuk memastikan kesehatannya.
Prima membuat klasifikasi berdasarkan usia untuk menentukan kapan saatnya Anda dan pasangan menemui dokter dan memeriksakan organ reproduksi Anda. "Ketentuan berikut untuk pasangan yang sudah mencoba rutin melakukan hubungan dengan memperhatikan masa subur, tidak menggunakan KB, tapi tak kunjung memiliki buah hati," tegas Prima.
1. Usia di bawah 35 tahun
Kunjungi dokter jika Anda dan pasangan telah berupaya memiliki buah hati namun tak kunjung berhasil setelah satu tahun.
2. Usia 35 - 40 tahun
Kunjungi dokter jika Anda dan pasangan telah berupaya memiliki buah hati namun tak kunjung berhasil setelah enam bulan.
3. Usia 40 ke atas
Kunjungi dokter saat Anda dan pasangan memutuskan untuk memiliki anak.
KOMENTAR