Lalu, apa yang terjadi bila sperma masuk saat sel telur belum dilepaskan? Memang benar bahwa di luar masa subur, sperma akan sulit menembus rahim karena adanya gumpalan lendir yang menyumbat mulut rahim.
"Meski demikian, memang ada kemungkinan ada beberapa sel sperma yang berhasil 'menerobos' rahim dari sekian juta sel sperma itu. Akan tetapi jika sperma masuk saat fase pembentukan sel telur, ia tak dapat membuahi. Sel telur belum matang dan belum ada yang dilepaskan sehingga ia akan berenang sendiri saja," papar Prima.
Seminggu Tiga Kali
Jika perempuan memiliki siklus masa subur, tidak demikian dengan pria. "Pada pria itu selama ia masih memproduksi sperma maka ia potensial membuahi. Namun, tetap saja ia harus menunggu pasangannya berada dalam masa subur jika ingin merencanakan kehamilan," ujar Prima.
Meski ia potensial membuahi, namun tak selamanya sperma dapat memenuhi kriteria normal. Sperma dikatakan baik atau subur jika memiliki gerakan yang bagus dan cepat, bentuk oval sempurna, dengan jumlah yang memadai.
Untuk mendapatkan sperma yang baik dan subur, maka frekuensi sperma yang dikeluarkan oleh pria harus diperhatikan. Sperma yang terlalu sering dikeluarkan menyebabkan bentuknya tidak baik dan gerakannya tidak lancar. "Sebaliknya, jangan pula menunggu berhubungan saat istri sedang masa subur saja. Karena jika sperma terlalu lama disimpan, kualitasnya memburuk pula. Ia harus rutin dikeluarkan," ujar Prima.
Maka untuk mendapatkan sperma yang baik, menurut Prima, idealnya pria melakukan hubungan setiap 2 - 3 hari sekali atau tiga kali seminggu. "Saat itulah jumlah spermanya cukup, bentuknya akan bagus, dan gerakannya cepat," tambahnya.
Annelis Brilian
KOMENTAR