Kecil-kecil kamu sudah sibuk berbisnis sambil terus melukis. Kenapa?
Karena saya masih muda jadi harus semangat terus. Mumpung masih muda saya ingin melakukan banyak hal. Kalau usia saya sudah terlalu tua, belum tentu saya akan mendapatkan kesempatan yang sama. Saya melihat banyak orang sukses karena memulai karirnya dari nol, sejak mereka masih sangat muda dan belum memiliki apa pun. Saya bisa berada di posisi sekarang juga kan karena sudah memulainya sejak awal.
Memang sudah senang melukis dari kecil?
Iya. Aku melukis sejak usia balita. Pertama sih, cuma corat-coret di atas kertas, lama-lama diseriusin sama orangtua dengan rajin mengikutsertakan aku di berbagai lomba lukis. Ini sejak TK. Dari situ aku beberapa kali menang lomba lukis antar sekolah di Bandung, se-Jawa Barat, hingga tingkat internasional.
Pertama kali mendapatkan penghargaan internasional?
Juara internasional pertamaku waktu di Niigata, Jepang, dimana aku dapat medali perak. Saat itu usiaku masih 12 tahun, sekitar kelas 6 SD. Peserta dari Indonesia banyak sekali, lo, karena yang ikut kan, bukan dari sanggar Papa aja. Makanya ketika medalinya dikirim ke sini, aku senang bukan main.
(Di ajang internasional, Alexandra selain pernah mendapatkan Silver Prize di The 6th Niigata Biennial International Children Art Exibition tahun 2002, juga menjuarai The 12th International Competition of Children's and Youth Art Creativity "Always Green Always Blue" Polandia tahun 2002 dan 2007, Morizo and Kiccoro Special Prize pada "One Hundred Tales of Morizo and Kiccoro Picture Contest" Aichi, Jepang tahun 2005, The 4th International Children Art Biennale, Bangladesh tahun 2006)
Memang orangtua yang mengarahkan kamu menjadi pelukis?
Papa dan kakekku memang pelukis. Tapi mereka sama sekali tidak mengarahkan aku. Bakat itu keluar begitu saja. Ya, mungkin karena sudah turunan, ya. Kebetulan Papa juga kan punya sanggar lukis di Bandung jadi aku bisa ikutan belajar di sana.
(Alexandra tak ingin nama Ayah-Ibunya dipublikasikan. Ia tak mau orang melihat dirinya dari siapa yang menjadi orangtuanya)
Tapi kenapa kamu malah buka distro, bukannya galeri?
Waktu aku kelas 2 di SMP St Alloysius, Bandung, aku dikasih project bikin kaos di kelasku. Ternyata, kaos buatanku disukai teman-teman dari kelas lain. Sejak itu aku mulai kebanjiran order untuk bikin kaos pesanan mereka.
KOMENTAR