Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya memiliki otak yang sempurna demi kualitas hidup yang baik di kemudian hari. Dan waktu terbaik untuk mengoptimalkan pembentukan otak adalah melalui asupan bergizi di masa golden year (usia 12 bulan hingga usia 3 tahun). Setelah lewat dari golden year atau setelah anak memasuki usia 3 tahun, proses perkembangan otaknya akan melambat. Itu mengapa, golden year adalah momen terbaik untuk membentuk kecerdasan anak. Plus di masa inilah otak anak berkembang pesat hingga lebih dari 70 persen.
Pada rata-rata anak usia 1- 6 tahun, meskipun berat otak anak tak sampai 10 persen dari total berat tubuh, tapi otaknya mengonsumsi 40 persen total energi yang masuk ke dalam tubuhnya. Ditambah lagi, otak tidak memiliki otot sehingga tidak bisa menyimpan energi dalam waktu lama. Otak pun tetap aktif bekerja meskipun anak sedang berisitrahat/tidur. Dari fakta-fakta ini, bisa kita lihat, bahwa ternyata otak memilki tingkat kebutuhan energi yang berbeda dari tubuh.
Jadi, bagaimana caranya untuk memaksimalkan asupan energi untuk otak pada masa golden year anak? Kuncinya adalah pada jenis makanan dan minuman yang kita pilihkan untuk anak. Kita harus pintar-pintar memilih sumber karbohidrat bagi anak, sebab karbohidratlah yang nantinya akan menghasilkan glukosa sebagai satu-satunya energi bagi otak anak.
Asupan energi yang optimal pada otak anak di masa golden year akan mendukung sel-sel otak untuk berkembang pesat.. Jadi, pastikan otak anak tidak kekurangan glukosa atau energi bagi aktivitas sel-sel otak pada masa proses belajarnya.
Setelah energi untuk otak tercukupi, lengkapi perkembangan otak anak dengan rangsangan-rangsangan seperti bermain cilukba, tengkurap, duduk, memanggil nama, bersalaman, mengulang nama ayah atau ibu, menyusun gambar, mewarnai, serta menamai anggota tubuh. Rangsangan ini bisa membuat 'rantai' komunikasi pada otak bayi menjadi lebih sensitif untuk mengolah informasi selama beraktivitas.
Baru setelah memasuki usia 3 tahun, tambahkan rangsangan dengan menyebutkan warna, berhitung, memakai baju, menyebutkan nama teman-teman menyikat gigi, atau toillete training. Tujuannya agar fungsi otak kecerdasan, berbahasa, berbicara, dan bersosialisasi anak ikut terasah.
KOMENTAR