Sebaliknya, lanjut Kepala Sub Bidang Toksikovigilans ini, jika dimuntahkan, satu tetes saja minyak tanah tadi masuk ke dalam paru-parunya, bisa menganggu aspirasi (pernafasan).
Sebenarnya, untuk mengatasi atau mengobati keracunan yang paling efektif adalah dengan antidot (obat anti racun). Namun sayangnya, di seluruh dunia ini baru ada 5% jenis keracunan yang mempunyai antidotnya. "Lebih sayangnya lagi, di Indonesia hanya tersedia 10% saja," sesal Maurits.
Kendati demikian, untungnya lebih dari 90% penanganan keracunan di rumah sakit di Indonesia berhasil diatasi dengan menggunakan metode suportif intensif. "Ini adalah bentuk pengobatan berdasarkan gejala. Contohnya, jika pasien kejang-kejang, maka diberikan obat kejang," tutur pria lulusan UGM ini lagi.
KOMENTAR